JFK, Bulan, dan ‘Bulan’

Di bulan Mei 1961, Presiden John F. Kennedy mengumumkan ke kongres rencananya bahwa Amerika Serikat harus bisa ‘mengirimkan manusia ke bulan sebelum akhir dekade itu’. Tentunya, ambisi ini tidak lepas dari persaingan dengan Uni Soviet yang saat itu terdepan dalam perlombaan antariksa (space race) dengan mengirimkan satelit dan manusia ke luar angkasa terlebih dahulu.

Gw ketemu di YouTube cuplikan pidato presiden JFK di Rice University, Houston, September 1962 mengenai ambisi ini.

Kata-kata beliau dari pidato tersebut yang menggugah gw: “We choose to go to the moon in this decade…not because they are easy, but because they are hard….because that goal will serve to organize and measure the best of our energies and skills…” (untuk pidato komplitnya, video yang di bawah ini. Worth didengerin full. Banyak pesan inspirasional)

Dan kita semua tahu, ambisi JFK dan bangsa Amerika itu akhirnya tercapai. Sebelum dekade 60-an berakhir, Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang berjalan di bulan di Juli 1969.

moon

Gw seneng banget dengan kata-kata JFK “We choose to go to the moon, not because they are easy, but because they are hard”. Dengan satu kalimat, JFK menyatakan ambisinya, dan mengingatkan bahwa ambisi besar tidak pernah mudah. Dan kemudian beliau menjelaskan ‘manfaat’ dari mimpi tersebut: “That goal will serve to organize and measure the best of our energies and skill…” Dan gw jadi menyadari, pentingnya memiliki sebuah impian, seperti JFK memiliki impian mengirimkan manusia ke bulan. Hal terpenting dari memiliki mimpi besar bukanlah pencapaian mimpi itu sendiri, tetapi karena mimpi itulah yang bisa menggerakkan dan mengukur ‘the best of our energies and skill’.

Dan gw pikir, menjelang pergantian tahun, topik ini menjadi relevan banget.

Di akhir tahun, ada konsep ‘new year resolution’ (resolusi tahun baru). Pada dasarnya ‘niatan’ untuk tahun ke depan, apapun itu. Ada yang mau hidup lebih sehat, ada yang mau kurus, ada yang mau punya pacar, ada yang mau lulus kuliah, dll, dll. Seperti kata JFK, punya ambisi besar itu penting agar kita mencoba menggerakkan energi dan kemampuan terbaik kita. Setiap diri kita harus mempunyai ‘bulan’-nya masing-masing. ‘Bulan’ adalah metafora dari impian, cita-cita, ambisi kita masing-masing. Dan seperti kata JFK, ‘bulan’ tersebut haruslah dipilih untuk dilakukan bukan karena mudah, tetapi justru karena sulit.

Ada yang sinis, punya niatan kok nunggu tahun baru. Menurut gw, jangan dipedulikan. Masih bagus punya niatan, daripada gak punya sama sekali. Sebodo amat deh tanggalnya mau tahun baru kek, mau malam Jumat kliwon kek. Pokoknya ada.

4 tahun yang lalu ‘bulan’ gw adalah menerbitkan buku sendiri. Tekad itu gw jadikan resolusi tahun baru 2008. Tadinya gw pikir bisa terealisasi di tahun tersebut. Ternyata, menerbitkan buku tersebut memang bagaikan ‘mengirimkan manusia ke bulan’ bagi bangsa Amerika di tahun 1960-an. Susah nyet. Perlu 4 tahun yang penuh (jujur) kemalasan, keberuntungan, dan juga jerih payah, sampai akhirnya di tahun ini buku tersebut ‘brojol’ juga. Dan betapa bangganya gw ketika diberitahu oleh toko buku online bukukita.com, buku gw termasuk yang terlaris sebulan terakhir (mengalahkan bukunya Chairul Tanjung! Anak Sevel/Pisang mengalahkan Anak Singkong! Yihah! :D)

dari bukukita.com

dari bukukita.com

Jadi, jangan takut mencetuskan ‘misi Bulan’mu, seberapapun sulit terdengarnya. Jangan pedulikan suara sinis, skeptis, mereka yang hanya bisa duduk di atas pagar mencibir. Seperti JFK, suarakan niatanmu di ‘forum umum’. Entah itu keluarga dekat, pacar, social media. Risiko ‘malu’ kalau gagal ya pasti ada. Bayangkan kalau Amerika gagal mengirimkan manusia ke bulan sebelum dekade itu berakhir, ketika presiden-nya sudah berkoar-koar di publik 🙂 Tetapi risiko malu kalau gagal itu bisa menjadi energi positif sih menurut gw.

Sekarang, sesudah gw berhasil menerbitkan buku pertama gw, apakah gw masih punya ‘bulan’ yang lain? Masih doong. Gw bermimpi berikutnya bisa menerbitkan buku kedua dan komik, kolaborasi dengan orang lain. Susah? Pastinya. Tetapi kalo gak susah, ya bukan ‘bulan’ jadinya. Jadinya ‘Bandung’. 😀

So, what’s your ‘moon’?

Categories: Random Insight

14 Comments »

  1. Satu lagi yang fake tapi masih banyak yg percaya: bolpen luar angkasa bikinan NASA. Sampe masuk materi film 3 idiot. Padahal hoax.
    🙂

  2. Ini yang gw suka dari tulisan lo Om, selalu ada analisanya, tks for inspiring. Gw punyanya bulan-bulan (banyak, prulal, banyak mau atau apalah). Semoga satu persatu gw juga bisa menginjakan kaki gue di bulan-bulan gue itu.

  3. Pengakuan Jujur, berarti saya punya kontribusi dalam persaingan duta Pisang sama anak singkong. Karena aku beli, dan nunggu-in om piring di Gramedia Bdg. Hiks..
    Menurut aku bukan kategori buku komedi, tapi tidak disarankan untuk dibaca di tempat umum. Karena bisa dianggap mengganggu ketertiban dan membahayakan jiwa-jiwa disekitarnya. Terutama yg Jomblo dan kaum LDR. salah-salah nanti di razia satpol PP.
    Tulisan yang saya suka ya itu yg sama dijadikan Judulnya. CINTA TIDAK HARUS MATI

  4. and you’ve landed back and fort smoothly oom, i really enjoyed your “moon” 🙂
    sedikit saran, disamping yg sifatnya teknis kayak pemilihan warna yg ga pas (ijo pupus dg tulisan putih kecil sangat tidak baik untuk kesehatan mata :p dan konsistensi pewarnaan — kalo memang warna ditujukan untuk pemisahan tiap section) juga untuk kontennya khususnya yg hasil survey, mungkin untuk versi buku sepertinya akan lebih menyenangkan kalau bentuknya naratif (dan hasil survey-nya yg as is kyk di bloog dijadiin appendix).
    Will be waiting for your next “moon”. But since i’ve seen some of your sketches via twitter, i think it would turn to be a jupiter instead :p

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s