Pengalaman Donor Aferesis
Mau cerita pengalaman donor aferesis di RS kanker Dharmais tadi siang.
Jadi awalnya ngebaca di Twitter suatu hari tentang kebutuhan akan darah B+. Secara itu golongan darah gw, maka gw pun menawarkan diri. Ternyata donor yang dibutuhkan adalah donor trombosit, untuk keperluan seorang penderita leukemia yang sedang menjalankan terapi kemoterapi. Untuk bisa kemoterapi, si pasien harus punya trombosit yang cukup. Jika tidak cukup, maka harus ditambahkan dengan donor, baru kemudian bisa dikemoterapi. Proses donor trombosit ini disebut dengan “aferesis”, jadi berbeda dari donor darah biasa.
Sebenarnya ini bukan pengalaman aferesis gw yang pertama. Tetapi baru sekarang sempat dituangkan dalam blog.
Jadi apa sih bedanya donor aferesis dari donor biasa? Ini penjelasan gw yang orang awam, berdasarkan penjelasan susternya :). Sederhananya, donor yang biasa, yang lazim dilakukan PMI di mana-mana, mengambil seluruh darah kita. Jarum ditusukkan ke pembuluh darah, dan darah yang keluar ditampung di kantung, dengan jumlah disesuaikan jenis kelamin dan berat badan.. Nah, donor aferesis ini mengambil darah kita juga, tetapi kemudian darah dimasukkan ke dalam mesin, untuk diambil elemen yang diperlukan saja (misalnya trombosit), dan kemudian darah dikembalikan ke dalam tubuh kita.
Mungkin ada yg kepikiran, mesinnya steril gak? Nanti darah yang dikembalikan terkontaminasi? Tenaaang, itu sudah dipikirkan. Seluruh perangkat selang yang digunakan adalah steril dan sekali pakai, seperti jarum suntik saja.
Jika donor darah biasa selesai dalam 10-15 menit, donor aferesis yang gw jalani tadi berlangsung 1.5 jam. Tetapi sepanjang proses tidak sakit sama sekali, hanya saat darah dimasukkan kembali ke dalam tubuh mungkin akan terasa sedikit dingin, karena darah tersebut sudah masuk ruangan ber-AC. Di akhir proses, akan terkumpul trombosit berwarna kuning seperti kencing (tadi gw ‘menghasilkan’ 321 ml cairan kuning tersebut).
Karena donor aferesis ini tidak mengambil seluruh darah, maka donor sudah bisa mendonor kembali dalam periode singkat. Jika donor darah biasa harus menunggu 3 bulan sampai bisa mendonor lagi. maka donor trombosit cukup menunggu 2 minggu. Oh iya, tentunya semua donor harus lolos screening terhadap dahulu (untuk Hepatitis B, C, dan HIV. Serta indikator2 kualitas darah lain). Donor juga harus dalam keadaan sehat, dan tidak galau. (Sebenarnya galaunya tidak membahayakan penerima, tetapi mungkin menyebalkan suster yang menjaga aja….)
Suster Betty yang tadi mendampingi gw menjelaskan bahwa terkadang ada calon donor yang gentar. Walaupun sudah biasa donor darah yang umum, saat melihat mesin aferesis dan mungkin mendengar penjelasan prosesnya, akhirnya sang calon donor mundur. Ini sangat disayangkan, karena mencari donor saja sudah sulit. Apalagi jika sang calon donor sudah melalui screening, yang tidak murah dan dibebankan kepada pasien penerima. Sebagai informasi, screening donor saja biayanya Rp 400 ribu, dan proses aferesis sendiri biayanya Rp 3.5 juta. Seluruh biaya ini tentu ditanggung pasien penerima, bukan donor.
Yang juga menjadi tantangan dari donor aferesis ini adalah, tidak seperti donor biasa di mana darah bisa disimpan lama di kulkas, trombosit hasil aferesis hanya bertahan 5 hari. Jadi donor aferesis ini benar2 kasus per kasus, baru dilakukan jika ada yang memerlukan. Tidak bisa di-“stock”. Karenanya bagi pasien untuk menemukan donor harus mengandalkan jaringan pribadi (teman/keluarga), social media, atau database di rumah sakit.
Gw berbagi cerita ini maksudnya supaya teman-teman tidak perlu ragu untuk menjadi donor aferesis. Tidak sakit sama sekali, dan sebagian besar darah kita toh ‘dipulangkan’. Trombosit yang diambil akan segera digantikan oleh tubuh kita. Jujur gw gak merasa apa-apa selesai donor, tidak lemas atau pusing, malah bisa langsung melanjutkan bekerja. Tetapi sedikit trombosit yang dipanen itu bisa sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan (dalam hal ini penderita kanker). Apalagi menurut suster Betty, banyak pasien kurang mampu yang kesulitan mencari donor, dan mereka mungkin tidak punya akses ke social media. Jadi donor masih sangat dibutuhkan.
Jadi, jangan ragu2 lagi untuk menjadi donor aferesis, oke? 🙂
Categories: Random Insight
Info baru. Thx infonya gan.
Ass.wr.wb….
Buat teman2 semua-nya baik pendonor aktif ataupun yang akan mendonor darahnya…
benar sekali..yg sdh dituliskan oleh sahabat pendonor Bung Henry Manampiring..,tehnik donor Apheresis tidak sakit dan biasa saja, hanya waktunya agak lama…jadi pihak PMI benar2 memberikan info detail maksud dan tujuan calon jadi donor Apheresis, jadi teman2 pendonor tidak perlu ragu-ragu ambil kesempatan itu jika sesuai dengan spesifikasi darah yg dibutuhkan dan jaga kesehatan anda selalu fit mulai sekarang .. krn Trombosit dan plasma darah yang diambil oleh tubuh kita sangat diperlukan oleh penderita…ini berbagi pengalaman saya sejak donor aktif th.2000 sampai sekarang,baru kemarin Tgl.28-01-2014 menjalani donor Apheresis di PMI Sby Jl.Embong Ploso……..senang rasanya bisa membantu dari tubuh kita untuk kesehatan orang lain buat kesembuhan/kesehatan-nya atau meringankan masalah penyakitnya….smg Allah swt senantisa meridhoi kita …amin YRA.
(Pandu,46th-Sby)….
Om, darah masuk jadi dingin krn masuk mesin & ada zat yg anti beku itu klo kata mas2 PMI-nya. Dan si anti beku ini diikat sama kalsium, makanya donor afresis dikasih minum cdr, cmiiw ya…
Pertama kali darah masuk lagi, gue kaget, karena jd dingin & kesemutan, tapi gpp… dan senangnya dondar ini krn kita sehat, ya gak sih?
Btw, golongan darah sama, jadi gue taulah klo perlu mesti mention sapa… 😀
Oh iya, betul soal zat anti beku. Berhubung gw peminum susu, gak berasa apa2 tuh 😀
keren bangettt ommmmm…jd tergerak hati ini donor jugak ..
Om, gol.darah suami ku B+, aku liatin blog ini ke dia, supaya ikutan, tp kata nya: kenapa darahny dikembali’in lagi? Bukannya malah serem klo mesinnya ga steril, nanti malah penyakit yg masuk, dia prefer diambil aja darahny, gausah dikembali’in lagi. Itu gmn menurut om?
Semua alat/selang sekali pakai langsung buang kok. Tidak mungkin darah gak dipulangin, krn utk menghasilkan trombosit sebanyak itu perlu darah yang banyak sekali. Kalau gak dibalikin donornya bisa koit 🙂
Wah asik nih om. Pendonor aktif kah? Saya juga pengen jadi pendonor aktif. Gimana ya? Selama ini cuma pas kalau ada acara kampus.
Itu sih sudah cukup :). Kalau mau aktif rutin cukup ke PMI. Utk donor aferesis, harus kasus per kasus kayaknya.
Anak gw (2th2bln) pernah menderita ITP (immune trombositopenia purpura).
Secara umum artinya kelainan jumlah trombosit (terlalu sedikit) krn auto imun dari tubuhnya sendiri.
Beberapa penderita ITP terkadang membutuhkan transfusi trombosit tapi kebanyakan bisa di-boost dgn obat2an.
Mengingat paniknya gw mendampingi penderita ITP padahal penyakitnya jauh lebih ringan daripada leukimia, gw sangat menghargai post ini.
Semoga makin banyak orang2 yg mau mendonorkan trombositnya untuk membantu para penderita leukimia secara khusus dan kelainan darah secara umum.
Thank you for writing this. 🙂
Anak gw (2th2bln) pernah menderita ITP (immune trombositopenia purpura).
Secara umum artinya kelainan jumlah trombosit (terlalu sedikit) krn auto imun dari tubuhnya sendiri.
Beberapa penderita ITP terkadang membutuhkan transfusi trombosit tapi kebanyakan bisa di-boost dgn obat2an.
Mengingat paniknya gw mendampingi penderita ITP padahal penyakitnya jauh lebih ringan daripada leukimia, gw sangat menghargai post ini.
Semoga makin banyak orang2 yg mau mendonorkan trombositnya untuk membantu para penderita leukimia secara khusus dan kelainan darah secara umum.
Thank you for writing this. :’)
sudah 2 bulan ngasih nama ma no telp ke PMI RS Dr. Sardjito Yogya, saya malah belum pernah dipanggil utk donor aferesis.. T.T
Mungkin memang belom ada yg butuh? Yg paling apes: datanya ilang….
Untuk donor aferesis mgkn bnyk yg butuh, tp tdk semua org mampu bayar. Donor aferesis sampai saat ini blm ditanggung oleh asuransi kesehatan manapun di Indonesia, pasien hrs bayar dg biaya pribadi. Di rs swasta, utk 1 kantong trombosit aferesis, pasien hrs mengeluarkan uang sekitar 4 juta rupiah. Padahal memang kualitas trombosit aferesis jauh lebih baik dibandingkan trombosit yg diambil dari darah utuh. Satu kantong trombosit aferesis setara dg 10 kantong trombosit biasa. So, you did great, bang :’) dan kmgknan besar trombositnya naik walaupun tidak tahu apakah mencapai target hingga layak kemoterapi atau tidak. Biasanya pasien2 tsb butuh transfusi berulang. Keep in tpuch sama keluarganya klo mau bang, kalau2 pasiennya butuh lagi 🙂
Siap! Makasih Findy 🙂
Mas Dhan, golongan darahnya apa ya? keponakan saya kena leukemia & butuh donor aferesis golongan darah B, sekarang masih kemoterapi di RS Sardjito…thanks
Om Piring, biasanya kalau mau jadi donor aferesis dihubungi pihak siapa? Aku rutin donor biasa tapi belum pernah yang aferesis. Baru tahu malah.
Kalau ada yang butuh darahku O+
Tahunya dari Twitter aja. Pas ada yg butuh darah, ternyata aferesis 🙂
bagian ga boleh galau-nya itu lho. teteeeep
teknik apherisis-nya ini bisa buat menurunkan LDL juga ternyata
http://www.webmd.com/cholesterol-management/video/lower-ldl-cholesterol
info yang menarik,,,, miris ya melihat pasiennya, bagi yang berasal dari keluarga berkecukupan/tergolong berlebih mungkin tidak masalah, nah bagi yang tidak mampu?? Semoga diberi kekuatan, kesabaran, dan yang terbaik oleh Yang Maha Kuasa.. semoga hati kita selalu tergerak untuk membantu meringankan penderitaan orang lain 🙂
Om, benernya saya masih penasaran satu hal yaitu tentang biaya yang dibebankan pada penerima donor. Trus, kalau misalnya kita donor ke PMI itu (ngasihnya kan gratis), apa darah yang diberikan ke pasien tidak gratis juga ya? Tau sih kalau PMI kurang-kurang darah, tapi pas mereka ada stok, apa si pasien juga harus beli dan mengganti biaya proses donor? 😦
Iya, ada biaya administrasi yg dibebankan kepada pasien. Karena ini juga untuk biaya ganti alat kesehatan selama donor (misal jarum suntik, kantong darah, strip untuk tes HB, dll), cek darah (apakah ada penyakit tertentu yg bisa menular melalui darah), dll.
Jadi bukan MEMBELI sebenarnya, hanya biaya administrasi.
*anyway ini saya ngomongin donor darah biasa ya. Kalau donor aferesis beda lagi biayanya, lebih Mahal.
tulisan anda sangat bagus, perlu anda ketahui dijepang hampir seratus persen orang donor dengan apheresis, mau plasma,trombosit dan atau red cell saja, merekasudah meninggalkan cara kuno dengan mengambil wholeblood kemudian dipisahkan diluar. silahkan menginfo ketemen yg lain karna donor apheresis dikita masih sangat jarang dan cenderung dianggap kaya cuci darah. itu probelm kami yg selama ini menggiatkan pemakaian apheresis
Thank you for sharing! Orang awam macam saya jadi sedikit melek masalah ini.
Belum pernah denger kasus donor aferesis ini, mungkin karena biayanya ditanggung oleh penerima, jadi masyarakat kurang mampu yang kekurangan trombosit hanya bisa pasrah 😦 (etapi iya juga sih, masa uda donor disuruh bayar 4jt++ 😥 )
Semoga banyak yang terinspirasi dan tergerak dengan postingan kakak ini yaa.. 🙂
ok lain waktu saya siap deh
kak, bsk rncananya sya mw dnor trmbosit jga. nah, tp sdh itu mw olhrga bulutngkis apa msh bs stlh dnor olhrga???? please reply kak.
Thanks infonya Mas Henry. Saat ini keponakan saya (anak perempuan kelas 2 sd) terkena leukemia aml. Sekarang sedang menjalani kemoterapi di rs sardjito jogja & membutuhkan donor aferesis golongan darah B. Buat bapak/ibu/mas/mba/tante yang golongan darahnya cocok, domisili jogja & bersedia mendonorkan trombositnya..bisa hubungi tantenya di jogja (Ina/0274-9301892), karena saya sendiri masih di jakarta. Terima kasih sebelumnya, semoga bapak/ibu sekeluarga semua selalu sehat & dalam lindungan Nya…
Saya sudah 2x donor apheresis, awalny sempet gentar jg ngebayangin 90mnt ditusuk jarum gt, tp ternyata wkt donor ga sengeri ya sy kira.Kalau saya boleh berbagi cerita ,awalny saya mau donor rutin (WB) ,sudah ikuti prosedur dr isi form, timbang badan,cek hb ,cek tensi, semuany bagus.sampai akhirnya nama saya dipanggil utk naik ke ranjang, eh suddenly , dr ruangan sebelah masuk suster katanya ada pasien urgent yang butuh aphresis gol AB , saya akhirnya ga jadi WB dan malah donor apheresis…jujur waktu dlm proses ,i feel really cold ,dingiiin sekali , kt susterny itu krn darah kita lg diluar tubuh plus ada zat anti beku , untung dikasih segelas hangat protecal sm disebelah jg ada pacar sih :D:D:D… well intinya yang blm pernah apheresis , just do it guys, after effectnya saya fine2 kok, bsk paginy malah udah joging , selain tubuh lebih sehat ,bs sekaligus medical check up jg ,oiya krn ini 2 mggu sudah trombosit kita sudah bs donor lagi ,scr natural kita jg bakal jauh lbh concern sm tubuh kita ,in case dibutuhin jadi selalu siap..dan bagi nurani ,saya ngerasa lebih relieve lbh ngerasa jiwa sosial jadi lbh kuat ,, jadi jgn tuna lagi ya masbro n mbasis
To :
Mas Rio, siiipp, salut deh…
Baru saja tadi donor aferesis. cukup lama prosesnya, tp selama penyedotan biasa aja sih, cerita2 juga sama susternya n sesama pedonor di sebelah (cuma 2 bed di ruang aferesis) yg adalah dokter, jd wktu bapaknya tanya2 ke suster, jd lebih ngeh dengarnya.hehe
Waktu mau pulang, mama dari penderita sampe meluk2 n nangis bilang uda belasan org g ada yg cocok, trombosit g sampe 200.
Terharu banget n bersyukur bisa nolong 🙂
Habis itu langsung balik kerja jos2an segar bugar.hehe
Ayo2 donor, mmbrkati org lain dgn dengan sangat sederhana.
Kesehatan mmg investasi plg penting untuk diri kita dan jg org lain 🙂
Keren Kevin! 🙂
Mau tanya ini dok apakah seorang penderita leokimia itu boleh untuk donor darah..
Gw baru kira-kira 2 minggu yang lalu donor aferesis di Dharmais buat anak pertama gw. Anak gw pertama gw yang berumur 2 tahun 2 bulan di suspect ITP, bahasa sederhananya sh antibodi nya menyerang darah merahnya.
Gejalanya ada lebam-lebam biru di kaki, bahkan pas sehari sebelum masuk ada 2 lebam biru di kening anak gw.
Waktu masuk IGD Dharmais, hasil cek darah rumah sakit sebelumnya anak gw trombosit nya cuma 36.000 (normal 150.000).
Gw tadi nya ragu kalo gw bisa lolos screening, awal nya mau adik gw yg donor, tapi karena dia lagi siklus bulanan dia gak bisa.
Akhirnya gw coba untuk screening, walaupun gambling karena gw gak yakin gw lagi dikondisi yang fit (karena kurang tidur dan gw ngerokok), tapi Bismillah aja deh.
Nunggu proses screening nya lumayan lama, gw diambil sample jam 10 pagi, dan baru ada hasilnya jam 15.
Dan ternyata gw dinyatakan lolos screening, darah gw di ambil sekitar 400 cc dan dibagi 2 kantong.
Malamnya satu kantong pertama ditransfusi ke anak gw, dan kira-kira 2 hari setelah nya mulai hilang lebam-lebam di badan anak gw dan di cek darah, trombosit anak gw udah 72.000.
Jujur gw seneng banget, karena anak gw bisa dapet donor trombosit dari gw sendiri, walaupun sempet tanya-tanya suster Betty buat donor lainnya.
Memang donor jenis ini lumayan mahal (screeningnya aja 400 ribuan, trus seperangkat alatnya 2,6 juta), tapi ada program BPJS dari pemerintah, yang katanya bisa gratis.
makasih mas sharingnya. kerasa banget kebutuhan akan trombosit tuk pasien anak memang banyak. butuh orang-orang berjiwa memberi seperti mas neh 🙂 semoga jadi amal jariyah ya.
Saya juga sudah pernah, donor, benar sekali, tidak sakit, malah setelah donor badan terasa lebih segar, golongan darah saya A+, dan hanya di ambil trombositnya saja, kebetulan angka trombosit saya termasuk tinggi yaitu 400.000, senang aja bs berbagi
Golongan darah saya A+ beberapa hari yg lalu, melakukan donor aferesis , benar sekali tidak terasa sakit, malah setelah donor, baan saya terasa lebih segar… senang bs berbagi
pengalaman yang sama, saya juga pernah 3x donor darah aferesis untuk adik teman saya yang kena leukemia, walaupun akhirnya yang maha kuasa memanggilnya, apa yang di ceritakan sdr.henry benar sekali, semoga kita bisa membantu sesama..
Salam, 2 minggu kemarin saya juga nyoba donor Apheresis di Fatmawati, gak seserem yang dibayangin. Cuma prosesnya agak lama (saya sekitar 45 menit an).
Golongan darah saya A+. Kalau ada yang membutuhkan donor apheresis A+ silahkan hubungi saya di anggasriaditya@gmail.com atau telpon/sms/WA 08112652066.
sangat membantu artikelnya, pak.
kebetulan hari ini saya di mintai tolong utk jadi pendonor trombosit.
meski saya adalah pendonor aktif, tapi saya belum pernah menjadi pendonor trombosit.
sempet jadi keder juga membaca artikel bapak.
tapi InsyaAllah gak akan mundur dan tetap lanjut donor.
Selamat siang, bro…pertama kali donor darah tahun 2003 itu juga karena diajak boss gw, entah kenapa jadi nyandu donornya, terus rutin sampai sekarang (donor di beberapa kota berbeda karena kebetulan tugas yang berpindah saat itu)
Saat ini sudah tugas dan menetap di Cikarang Barat kebetulan dekat dengan PMI Cibitung…..nah, disini gw pertama kali dikenalin donor apheresis dan saat ini gw apheresis sudah ke 7x, dari total 53x donor….jujur aja, dengan apheresis kadang gw suka nanya kesuster dan dikasitau pasien yang membutuhkan rasanya seneng banget bisa bantu orang yang sakit dan membutuhkan trombosit….
Dan senengnya apheresis, bisa seminggu sekali….ini yang gw demen hehehe…umur gw sekarang 46 tahun, gw pingin banget bisa donor sampai 100x hehe…… (maruk ya…..??)
sorry bro, just sharing….
tks
God bless you Bung Henry. Keponakan sy umurny 5 taon, gol darah O+, lokasi d Bandung, menderita anemia aplastik. Setiap 8-10 hari butuh trombosit. Mohon yang berkenan membantu bs menghubungi +62 898 9949537 (Bp. Yunnardy) atau +62 899 1251251 (Ibu Melly).
Terima kasih banyak buat para pendonor yang telah tergerak untuk meringankan beban kami. Semoga Tuhan senantiasa melindungi Anda.
Selamat siang,
saya pendonor aktif Apheresis golongan darah O. Saya tinggal di Cikarang, siap bantu bila membutuhkan donor Apheresis…
Sekedar info ini wa saya : 081283539952
Tks
Bisa kasih info RS mana yg bisa melakukan proses ini?
Ini di RS Dharmais.
PMI Cibitung, bisa juga Apheresis…Mas bro tinggal dimana ? Dilokasi PMI terdekat kadangkala punya mesin Apheresis…
Makasih infonya.
Doakan agar sy bs donor Aps…
Wah baru tahu nih soal begini.. saya cukup sering untuk donor. Kalau dilihat dari kartu, sudah sampe 12x dan biasanya saya datang ke PMI langsung atau ikut event. Nah kalau mau donor begitu kan kita punya darah harus benar steril yg mengartikan kita benar2 sehat. Lah lalu bedanya dengan donor biasa itu gimana?
Barusan saya juga habis donor aferesis di dharmais, dan susternya masih suster betty dan suster eva. Sebelum mulai prosesnya, kita dijelaskan dulu oleh susternya, dengernya agak horor, blm lagi anak dr yg butuh donornya bolak balik nanya saya ulang, mba yakin untuk tetap maju? Jadi ngebayanginnya kan horor ya. Pas proses dimulai Alhamdulillah gak sehoror yg dibayangkan, dan kepingin untuk bisa donor lagi. Nah tapi herannya susternya bilang gak ush donor lagi, satu karena pembuluh saya halus dan posisinya miring, dan sewaktu darah dimasukkan lagi saya sempat bilang rasanya jantungnya agak kaya diremas2, jd katanya saya kayanya gak kuat sama obat anti beku nya
Maaf barangkali ada yg bersedia donor afaresis B+ anak saya butuh…kami di cirebon
Terima kasih sebelumnya
donor afaresis ada syarat” khusus kah untuk pendonor ? tertarik untuk donor . tetapi jika donor darah saya tidak di perbolehkan karna bb kurang dari 45kg . dan untuk donor afaresis apakah ada syarat tertentu . kebetulan golongan darah saya sama B+