Memilih 2 dari 3 Aspek Wanita: Sebuah Analisa Ekonomi
Jadi beberapa tahun yang lalu, gw pernah mendengar joke, bahwa kalo seorang cowok mencari pacar (wanita), dia hanya bisa mendapatkan 2 dari 3 atribut ini: cantik, cerdas, baik-hati. Artinya:
- Pacar yang cantik dan cerdas, gak baik hati.
- Pacar yang cantik dan baik hati, gak cerdas
- Pacar yang cerdas dan baik hati, gak cantik
Waktu mendengar joke ini, gw ketawa. Anehnya, setiap gw ceritain lagi ke cowok2 lain, juga banyak yang ketawa, dan somehow merasa ada “benar”nya joke ini. Belum lama ini gw juga menulis hal yang sama di Ask.fm (account: manampiring), dan akibatnya harus meladeni banyak pertanyaan dan protes orang-orang. Jadi gw memutuskan menulis di blog ini agar bisa membahas lebih rinci.
Dengan semangat peribahasa Latin “Disccusio Non Pentingo Et Pentingo Bangeto” (Bahaslah Hal-Hal Gak Penting Menjadi Penting), maka gw memutuskan melakukan analisa, apakah ada kebenaran di balik joke di atas.
Setelah gw pikir2, mungkin ada kebenaran di balik joke ini, dan bisa gw jelaskan dengan prinsip ekonomi limited resources (sumber daya terbatas). Maksudnya, kita semua bisa mengembangkan aspek diri kita ke mana saja, tetapi sumber daya yang kita miliki terbatas (uang, waktu, tenaga, kesabaran). Akibatnya, kita harus memilih dan mengorbankan yang lain.
Sebagai contoh: seorang pria yang niat habis2an punya badan kayak Dwayne Johnson mau gak mau harus menghabiskan waktu berjam2 di gym, dan uang untuk beli steroid dan Balpirik. Nah, waktu dan uang yang habis di gym dan steroid/Balpirik ini otomatis tidak bisa dipakai untuk membeli buku astrofisika, mendalami piano klasik, atau pacaran dengan manusia. Something’s Gotta Give.
Kalo seneng main game RPG, pasti gampang ngerti prinsip ini. Saat awal pembuatan karakter, biasanya kita harus memilih hendak mengalokasikan XP (Experience Points) ke atribut yang mana: intelligence, dexterity, strength, magic, etc. Gak mungkin kita jago di semua hal, dan kita harus memilih karena limited resources tadi.
Kembali ke masalah “cowok hanya bisa mendapatkan 2 dari 3 aspek wanita”. Dengan menggunakan prinsip limited resources, maka kita bisa menjelaskan fenomena tersebut.
Kecantikan, kebaikan, dan kecerdasan, adalah 3 aset (atau aspek), yang membutuhkan sumber daya untuk dikembangkan (walaupun kecantikan dan kecerdasan juga dipengaruhi faktor genetis). Dan wajar kalau seorang wanita harus memilih hendak mengalokasikan resources-nya di aspek yang mana.
Kalo seorang wanita terlahir cantik, dia sudah beruntung secara genetis, dan dengan kecantikan ini dia tinggal harus memilih, mau mengembangkan budi pekerti (baik), atau kecerdasan. Jangan lupa bahwa kecantikan tetap perlu resource untuk ditambah lagi (enhanced), atau sekedar dipertahankan. Seorang wanita bisa memilih untuk tetap kece dan juga baik hati, ramah, tidak sombong, dan pergi ke Afrika untuk menjadi relawan. Tetapi menggunakan eyeliner sambil menggendong anak2 Afrika ini artinya menghabiskan tenaga dan waktu yang bisa digunakan untuk kuliah S4, belajar coding, atau membedah buku 50 Shades of Grey.
Atau dia bisa memilih untuk tetap kece dan juga cerdas. Artinya dia bisa memasang bulu mata palsu dan sedot lemak sambil menghadiri kuliah umum Stephen Hawking, melakukan riset obat PMS, dan menyelesaikan Candy Crush. Tetapi kebayang kan, cewek seperti ini pasti sudah tidak punya waktu dan tenaga untuk nonton acara Mario Teguh, menepuk2 anjing Herder tetangga, atau masuk ke rumah yang sedang terbakar untuk menyelamatkan kucing yang terjebak di dalam. Ingat, limited resources!
Dan bagaimana dengan wanita yang terlahir tidak cantik?
Untuk yang terlahir tidak cantik, dia tetap punya pilihan untuk menjadi cantik, dengan bantuan uang sendiri atau uang putra konglomerat yang tolol. Jika dia berhasil bertransformasi, umumnya dia akan berpindah ke kategori di atas. Tetapi untuk berubah total dari tidak cantik menjadi cantik membutuhkan resources awal yang luar biasa (Dr. Tompi setau gw tidak murah…) dan sebagian besar wanita tidak memiliki resources sebesar ini.
Yang artinya, wanita yang tidak cantik bisa mengalokasikan resources-nya untuk mengembangkan kepribadian (baik hati) dan juga kecerdasannya. Dia memiliki waktu untuk serius belajar dan bersekolah, dan juga menjalani kehidupan sosial yang ramah dan bersahabat. Makanya kalau sudah tidak cantik, ngehek, dan bego itu sangat disayangkan, karena ada resources yang tidak digunakan dengan semestinya.
Maka jelas kan sekarang, mengapa ada kebenaran di balik “cowok hanya bisa mendapatkan 2 dari 3: cantik, cerdas, baik hati”? Penjelasannya sesederhana “sumber daya terbatas” yang harus diprioritaskan dan dialokasikan. Terbukti, dengan prinsip ekonomi, kita bisa menjelaskan banyak hal!
Jadi cowok2, apa pilihan kamu? Cantik-cerdas, cantik-baik hati, atau cerdas-baik hati?
Disccusio Non Pentingo Et Pentingo Bangeto!
(PS: Eh tolong lah gak usah terlalu serius nanggepinnya. Jangan post hate-comment dong. Kecuali kamu emang cewek cantik-cerdas….)
Categories: man and woman, Random Insight
Kecuali dian sastro sih om. Wanita ini kayaknya komplit 3 aspeknya :p
Setelah baca ini kemudian menganalis dek pacar..dan *kemudian manggut2* semoga dia gak baca tulisan ini terus tanya dia dapet 2 atribut bakal bingung jawabnya.
Wuahahahaha. Bener2. Bagaimana om kapan ganti theme ? *wkwkwkwkw*
Satrio blm tau bagaimana dian sastro dulu di ui wuahahahaha
#jadipenasaran mm dian sastro dulunya kayak gimana? nah gimana sama raisa?
dan juga waktu DiSas SMU ya..hehehe
Reblogged this on kisah guru and commented:
Muahahahahahahaha *ktawa gulung2 di minggu pagi sambil nunggu dijemput ke gereja*
Kalo cantiknya diganti jadi cakep, ini berlaku juga buat cowo ga sih?
ini sangat benar sekali… Sesuei ama penelitian saya sejak jaman kuliah…
kandungan 3 hal itu kan udah ada dlm diri semua cewe. cuma persentasenya aja y kadang bikin ngilu
hahaha bener juga siih.. limitedo resourceso XD kembangkano apao yango dimilikio, munculkano apao yango belumo dimilikio.. bisa ko punya 3 3 nya, 😛
Reblogged this on Catatan Hati di Batas Cakrawala and commented:
yang jelas, aku gak cantik. jadi, hanya pria istimewa yang bisa menilai aku ini termasuk yang mana. *tsaaahhh*
eh, gimana?
“Sometimes, the best way to deal with disappointment in one arena is to accomplish something else”
Jadi…kalo gak terlahir dengan wajah secakep Raisa, bolehlah jadi lulusan cum laude dari Law School nya Harvard… 😀
hmm dipikir2 bener juga yah post ini 😆
sebagai manatan pekerja infotainment, raisa dan distro tidak secerdas yang diperlihatkan. kalau agmos sih cerdas tapi kurang baik hati. inul tidak cantik, tapi baik hati banget, suka bagi2 amplop. eh.
syahrini…. dia yah begitulah adanya.
Hahaha.. Gue tipe cantik dan cerdas,om. Tapi ya kayanya cukup baik hati. Berarti gue kategori sempurna dong.
Pria mana pria
hahaha
Gue “haqul yaqin”: cerdas dan baik hati, menyusul cantik seiring meningkatnya penghasilan 🙂 hahahahaa
smart funny article
3 Aspek wanita tersebuta sudah pasti ada di dalam dirinya cuman kembali kepada si pria yang akan menilainya.
Pembicara Wanita Riyana Ratu BB
Cerdas dan baik hati tentu nya. Ada hal unik, sesuatu yang tak tampak itu abadi, sedangkan apa yang tampak tidak abadi, ada masa degradasi nya. Artikel unik dengan penyamapain kocak.
ada serius dibalik becanda…. haha