Dengan Foto Melawan Perubahan Iklim? #ad
Isu perubahan iklim, siapa yang perduli? Rasanya topik ini ada dalam prioritas terakhir kehidupan kita sehari2. Kita semua punya banyak topik lain untuk dipikirkan: tugas sekolah, kerjaan, pacar, mantan, client, setoran, terorisme, perang, korupsi, dan lain-lain. Siapa yang perduli dengan “perubahan iklim” (climate change), sesuatu yang tidak kita rasakan langsung (walaupun mungkin sudah tapi tidak kita sadari, seperti musim kemarau yang lebih panjang, atau suhu yang makin panas).
Hal ini sebenarnya adalah suatu tragedi, mengingat bagi para ilmuwan dan tokoh-tokoh negara, isu perubahan iklim adalah sesuatu yang serius dan harus ditangani. Spesies manusia hanya punya satu planet. Jika planet ini berubah sampai tidak bisa dihuni manusia lagi, memangnya kita bisa ke mana? Tidak ada back-up planet, tidak ada real estate lain (di mana hari Senin harga naik) di alam semesta untuk kita hijrah dengan mudah. Kalau udah lihat film The Martian, maka terbayang planet Mars gak enak banget kan untuk ditinggali? Looks like we are stuck in THIS planet, and we’d better make it work.
Makanya gw gak pernah setuju “Save Our Planet”. Planet ini tidak perlu diselamatkan. Jika ada perubahan iklim, spesies manusia mungkin akan punah, tetapi planet ini sih baik-baik saja, dan spesies2 lain yang cocok dengan iklim baru akan tetap hidup. Yang lebih tepat harusnya “Save Our Existence!” Yang terancam perubahan iklim justru eksistensi kita sendiri sebagai spesies.
Kalau masih nggak percaya bahwa isu perubahan iklim adalah sesuatu yang serius, sekarang sedang berlangsung konferensi perubahan iklim di Paris (COP21) oleh PBB, tanggal 30 November sampai 11 Desember 2015 yang diikuti para tokoh negara dan bisnis dunia. Tujuan dari konferensi ini adalah menghasilkan kesepakatan dan langkah-langkah nyata untuk menangani perubahan iklim. Jadi memang gak main-main kan?
Terus, apakah peristiwa ini hanya menjadi sebuah peristiwa yang “jauh” (distant) dari kita, kalah dengan isu Papa Minta Kopi, eh, Saham? Tidak juga! Perusahaan APRIL Pulp & Paper yang beroperasi di Riau ingin mengajak masyarakat, khususnya para pelajar, untuk bisa ikutan berkontribusi terhadap isu perubahan iklim. Caranya? Dengan kekuatan foto!
Kekuatan foto?
Ada istilah, “A picture speaks a thousand words” (Sebuah gambar bisa menyampaikan seribu kata). Foto yang powerful bisa menginspirasi orang. Contohnya foto yang beruang kutub yang susah payah berpegangan di sebuah bongkah es yang sudah sangat kecil karena meleleh ini:
Sumber: http://www.mirror.co.uk/news/uk-news/polar-bear-clings-tight-iceberg-882963
Foto ini bisa langsung menunjukkan efek perubahan iklim tanpa harus banyak berbicara. Kita semua tertegun, dan bisa merasakan empati, dan sekaligus melihat kengerian yang ditimbulkan jika perubahan iklim tidak sungguh-sungguh ditangani.
Karenanya perusahaan APRIL sebagai bagian dari dukungan terhadap climate and sustainable development goals PBB mengajak masyarakat untuk menggunakan kekuatan gambar, membangun kesadaran bahwa isu perubahan iklim ini tidak main-main, dan kita semua yang terkena dampaknya. Ingat kita lah yang membutuhkan planet ini, bukan sebaliknya.
APRIL Pulp & Paper mengadakan lomba twitpic #CaptureClimate, sebuah inisiatif internasional dari PBB. Jadi karya kamu akan bergabung dengan foto-foto seluruh DUNIA lho! Caranya, follow akun @studentsvaganza di Twitter, post foto orisinil yang menggambarkan perubahan iklim atau aksi nyata kamu menahan perubahan iklim (gunakan hestek #CaptureClimate #Indonesia), dan peserta berkesempatan memenangkan 10 Action Camera Xiaoyi.
Jadi gunakan kreativitas dan mata yang jeli, untuk menangkap gambar yang powerful dan inspiratif, untuk membangunkan masyarakat bahwa isu perubahan iklim ini adalah sesuatu yang riil dan kita semua bersama-sama bisa melakukan sesuatu! Untuk informasi lebih lanjut, follow akun Twitter @studentsvaganza dan @APRILpulp.
Lomba twitpic ini didukung oleh APRIL Pulp & Paper, perusahaan yang dalam operasinya menjalankan konservasi lingkungan, restorasi, dan penanggulangan kemiskinan di masyarakat daerah di Indonesia.
Ayo, gunakan kekuatan foto untuk melawan perubahan iklim!
Categories: Uncategorized