Review Awam Laptop HP Envy 13
Yay, ada review awam lagi!
Selama ini review awam gadget gw meluluk di sekitar smartphone. Akhirnya ada kesempatan untuk mereview laptop juga. Terima kasih kepada HP Indonesia yang memberi gw kesempatan mereview laptop HP Envy 13 ini. Model yang gw terima adalah Envy 13-d027TU dengan prosesor Intel Core i7.
Untuk yang baru pertama kali membaca review awam gw, seperti biasa gw harus memberitahukan bahwa ini, sesuai namanya, adalah review AWAM. Artinya review ini bener2 dari gw seorang pengguna gadget awam. Gw bukan editor majalah atau blog tech terkemuka nan ganteng yang hafal semua spec dan istilah2 gadget. Jadi ya mohon maklum kalau review ini akan sangat mengambil perspektif everyday casual user dan bukan “expert”. Kalo mau yang bener2 expert review, monggo cari dari sumber lainnya.
Dengan disclaimer tersebut, mari kita mulai!
Alkisah, dahuluuuuu kala di sebuah negeri laptop…..
….terdapat dua jenis laptop yang berbeda. Yang pertama adalah laptop basi berbasis PC. Yang kedua adalah laptop stylish, kece, ganteng milik Apple: MacBook. Rasanya sampai sekitar 3 tahun lalu, garis pemisah di antara kedua ini masih jelas. Kalo mau laptop keren yang gak malu2in ditenteng masuk toilet hotel bintang lima, belilah MacBook. Sementara bagi yang bergantung pada Windows, terima aja nasib, harus memakai laptop plastic yang terlihat murah. Atau kalau gak terlihat murah, ya keliatan laptop generic “orang kantoran” yang sama sekali gak keren ditenteng ke DWP. Padahal bagi kami yang memilih Windows bukannya gak pengen kece, tapi karena menurut kami laptop berbasis Windows jauh lebih produktif. Tapi akhirnya kami harus kompromi dengan mendahulukan produktivitas di atas kekecean.
Begitulah persepsi gw mengenai laptop sampai sekitar 2-3 tahun lalu. MacBook Air adalah si cantik yang mempesona, sementara PC adalah si pekerja yang rajin, andal, dan kompeten, tapi tidak kece. Tetapi belakangan gw melihat adanya perubahan di dunia PC. Konsep Ultrabook mulai menunjukkan bahwa laptop PC bisa slim, ringan, tapi tetap mumpuni. Laptop PC yang dulu identik dengan orang kantoran mainstream atau “laptop jatah kantor” yang membosankan perlahan mulai bersolek dan cantik wangi juga.
Bagaimana dengan laptop merek HP? (jaman dulu sih orang tahu ini singkatan Hewlett-Packard, tapi kayaknya generasi “MILLENIAL” udah gak tau deh. Iya gak?). Bagi gw, dulu HP identik dengan “jatah kantor”. Kayaknya banyak kantor yang kalo menyediakan komputer dan laptop untuk karyawannya merek HP. Di satu sisi, terkesan ini merek yang memang andal, karena dipercaya oleh banyak perusahaan. Tapi di sisi lain, designnya saat itu menguatkan citra “korporat”: kaku, fungsional, tidak kece lah pokoknya secara fisik.
Tetapi itu dulu. Saat ini, HP tampaknya juga mengikuti trend membuat laptop yang juga mempertimbangkan faktor estetika. Dan ini yang gw rasakan ketika mencoba Envy 13. This is definitely not my dad’s HP. Ini sudah pasti bukan laptop HP generasi babe gw.
Judge a (note)book by its cover!
Kita mulai saja dari penampilan luarnya. I mean, look at THAT! Body metal silver yang terlihat sangat premium (walaupun bagian bawah masih plastik. Tapi karena dicat silver tampak menyatu dengan body metal). Setiap tepinya memiliki curve yang berkesan furnitur mewah. Beneran, kali ini HP tidak terlihat seperti laptop korporat lagi, tetapi bagaikan milik beauty blogger masa kini.
Fitur fisik yang paling menonjol dari Envy 13 ini bagi gw adalah….TIPIS-nya! Tadinya gw pikir ini sudah model HP tertipis saat ini (ternyata sudah dikalahkan oleh HP Spectre), tetapi percayalah Envy ini benar2 tipis. Buktinya gampang aja. Perhatikan body samping di mana ada USB port. Perhatikan ruang tersisa di atas dan bawah dari USB port sudah nyaris habis. Dan ini artinya Envy sudah menipiskan laptop sebisa mungkin untuk tetap bisa memiliki USB port.

Tipis banget! Sexy!
Dan Envy 13 ini segitu tipisnya kayak Victoria Secret Angels, bahkan LEBIH tipis dari MacBook Air 13! Gokil gak tuh sob? MacBook Air bagi gw itu udah benchmark laptop tipis, tetapi dengan ketebalan 17mm, doi masih kalah Envy 13 yang tebalnya 12.95mm. Well done, HP! Dengan body metal tapi tipis ini, Envy 13 menjadi terasa RINGAN, dengan berat hanya 1.275 kg. Ini namanya kombinasi maut body sexy, ringan, tapi tetap kokoh dengan balutan metal. Envy 13 jadinya menjadi sebuah alat kerja yang portable beneran, dan tidak berubah menjadi alat gym untuk membesarkan otot punggung/bahu….

Ringan!
Dengan kemasan cantik ini, rasanya gak berlebihan HP memberikan nama “Envy” (iri hati) kepada laptop ini. Siapapun yang melihat elo bekerja dengan laptop ini pasti akan menjadi iri dengan elo. Kecuali elo terkenal ngehek sehingga orang malah berkomentar, “Kasian amat laptop sebagus itu dipake orang sengehek doi….”

perhatikan engsel yang juga berfungsi menjadi “alas” yang memberi efek kemiringan pada keyboard
Ada fitur ‘kecil’ yang fungsional, yaitu engsel (hinge) dari layar laptop. Saat layar dibuka, maka engsel juga berubah menjadi alas tambahan yang memberikan efek miring keyboard (perhatikan foto di atas). Ini membuat Envy 13 sangat nyaman untuk digunakan di meja.

Tombol tidak terlalu rapat, dengan “klik” yang cukup tegas, dan dilengkapi backlight yang bisa dihidupkan sesuai kebutuhan
Gw suka banget dengan keyboard dari Envy 13 ini. Yang pertama, adanya ruang yang nyaman di sebelah touchpad untuk tempat bertumpu pangkal tangan. Touchpad juga sangat besar, sehingga memudahkan manuver jari sampai scrolling menggunakan dua jari sekalipun. Tetapi di luar aspek fungsional, design dari keyboard-nya pun cantik dan enak dilihat. Layout tombol terlihat clean, tombol pun terasa ada “klik” yang memadai saat ditekan. Envy 13 juga memiliki fitur backlight untuk keyboard, di mana keyboard bisa menyala jika diinginkan (misalnya saat bekerja di suasana gelap).
Hmmmm, audionya mahal neh….
Saat ini kita meneliti bagian keyboard, maka kita akan menemukan hal lain, yaitu speaker. Speakernya sudah stereo di kiri dan kanan, upward firing, yang tentunya memberikan sensasi lebih kalo lagi nonton di laptop. Tetapi ini neh yang lebih penting…..Audionya Envy menggunakan teknologi dan lisensi…. Bang & Olufsen cuuuuy!
Bro, gak perlu jadi peminat hifi untuk tahu kalo ini merek audio premium banget. Gw langsung berbinar2 gitu pas melihat logo Bang & Olufsen. Jadi tidak hanya tampangnya Envy 13 ini kece dan mahal berat, tapi juga suaranya merdu. Ini bener-bener menjadikan Envy 13 laptop ultrabook yang beneran premium komplit. Bagaikan melihat cewek di Plaza Senayan, udah cantik, baju keren, tas-nya Balensiaga (yang asli, bukan KW). KELAR IDUP LOE!
Tapi itu baru dari mereknya. Gimana sensasi audio benerannya? Well, suara dari speakernya bagus, tapi kayaknya karena efek “Bang & Olufsen”, gw agak berharap lebih. Suaranya stereo, dan speaker gandanya memberi kesan surround yang lumayan, tapi jangan berharap bass yang lebih bagai digaplok Optimus Prime. Mungkin ekspektasi gw gak realistis sih, mengingat speaker sebuah laptop slim & light gini ya gak bisa ngalahin speaker Stadium. Nah tetapi sesudah gw menggunakan headphone, maka laen ceritanya. Setelan Bang Olupsen ini berasa kepretannya, walaupun semoga bukan halu karena terpengaruh brand-nya.
Jangan asal dipegang….
Walaupun Envy 13 ini cantik dan langsing dan merdu, jangan dipikir doi gampang dipegang2. Security-nya menggunakan fingerprint scanner dengan cara swipe. Pengalaman gw scanner-nya sangat cepat dan akurat dan hampir selalu sukses mengenali sidik jari gw.
Ada otak gak doi?
Mari sekarang bicara performa. Tapi pertama2, gw harus mengingatkan bahwa gw adalah pengguna yang sangat umum. Artinya laptop digunakan untuk menulis dokumen, email, sekedar main social media, browsing/baca artikel online, dan nonton video di YouTube. Gw bukan gamer, apalagi game2 3D yang butuh graphic card atau prosesor dahsyat. Feeling gw sih Envy 13 bukan model yang diperuntukkan untuk game2 “berat”, tetapi lebih untuk produktivitas dan entertainment umum mayoritas pengguna laptop.
Mari kita cek jeroan dulu, apa isinya Envy 13 (tipe d-027TU) ini:
- Prosesor Intel Core i7-6500U 2.5 GHz, 4M Cache, up to 3.10 GHz (JANGAN TANYA GW APA ARTINYA INI, GW CUMA COPAS DARI SPECSHEET. POKOKNYA TERDENGAR SANGAR AJA)
- Memory 8GB. 8GB JEK! Sepengetahuan gw dari dunia smartphone, RAM gede artinya makin kuat membuka banyak aplikasi ataupun memroses file besar, bener gak sih?
- Storagenya 256GB SSD. Setahu gw SSD (Solid State Drive) artinya hard drive-nya gak ada komponen bergerak (tidak ada “disk”) seperti hard disk jadul, yang artinya kinerja yang sangat cepat. Mengcopy koleksi foto mantan sebelum ketahuan calon istri bisa dilakukan lebih cepaaaat.
Rasanya sih dengan spec kayak gini kebutuhan sehari2 yang umum aja sih “lewat” ya. Core i7 setahu gw adalah seri prosesor tertinggi, jadi harusnya sih lumayan kenceng ya. Dan itu lah yang gw rasakan. Ngeblog, nonton video, media sosial, semua terasa kencang saja, pun saat banyak window yang dibuka dan harus switch antar aplikasi. Sekali lagi, style penggunaan laptop gw memang cenderung basic saja (gw gak memakai Photoshop atau melakukan 3D rendering, misalnya).
Mata gak bisa bohong…
Layar gimana layar? Selama ini gw kalo review smartphone layar/display adalah hal yang sering ditanyakan. Rasanya sah juga dengan laptop. Envy 13-d027TU ini dibekali display 13.3 inch QHD. Gw ulang ya….QHD jek. Resolusi QHD itu 3200×1800, jauh di atas Full HD, apalagi milik MacBook Air yang hanya 1440×900. Di segment notebook super tipis dan ringan ini kayaknya HP Envy 13 punya layar dengan salah satu resolusi tertinggi. Ini artinya gambar yang benar2 tajam. Kalo nonton video Awkarin semua detil tampak jelas, sampai tetes air matanya pun. Teknologi IPS yang biasa dipakai di smartphone kelas atas juga memberikan warna yang sangat cerah. Brightness terasa memadai, bahkan saat menggunakan laptop di bawah cahaya terang sekalipun.

Layar QHD emang tajem banget buat nonton film format HD
Urusan lobang
Gimana urusan per”lobang”an yang penting ini? Okay, jadi Envy 13 dibekali 3 USB 3.0 Port, 1 HDMI, 1 SD Card, dan 1 headphone jack. Rasanya 3 USB port sudah sangat memadai ya. Tidak terbayang kebutuhan untuk colok2an sampai lebih dari 3 unit. Toh untuk keperluan projector sudah ada HDMI port.
Soal USB Port, ada yang menarik. Di sisi kiri, 1 USBnya namanya USB Sleep and Charge. Di lobang yang satu ini, walaupun laptop dalam keadaan sleep atau off sekalipun, dia tetep bisa mencharge. Jadi ini pas banget buat kalian yang selalu panik kehabisan baterai smartphone, karena Envy 13 siap mencharge gadget ada kapanpun. Gokil ya? Udah cantik, pinter, merdu, selalu siap membantu sesama gadget yang berkekurangan. Ini Envy 13 kalo jadi perempuan udah gw kawinin sob.

USB port yang ini spesial pake telor (ada simbol petir di sebelahnya), bisa ngecharge dalam keadaan laptop sedang ‘sleep’ atau mati sekalipun
Tahan lama gak bro?
Hmmmm, baterai ya? Pengalaman gw memakai Envy 13 ini untuk aktivitas tidak terlalu ‘berat’, hanya ngeblog, nonton YouTube, dan browsing2 saja. Rasanya baterainya bertahan sekitar 5-6 jam digunakan aktif, dan ini sudah menggunakan fitur Battery Saver yang aktif saat baterai tinggal 20%. Sebagai catatan, saat sudah masuk Battery Saver Mode, saya tidak merasakan adanya penurunan kecepatan dan kinerja. Semua tetap berjalan cepat.
Memang urusan kinerja baterai rasanya tidak “spekta” banget, tetapi juga tidak jelek. Saya rasa baterai Envy 13 ini ada di rating “sedang” lah. Untuk sekedar bekerja sedang rasanya 5-6 jam cukup sampai kamu bertemu colokan listrik berikutnya.
HP Support
Envy juga mendapatkan HP Support Assistant, sehingga seperti menggunakan smartphone Android/iOS aja, begitu ada koneksi internet maka si Support Assistant akan memastikan device software laptop Envy kita selalu mendapat upgrade kekinian. Simpel dan tidak mengganggu karena bekerja di background.
Oh, soal jebakan Batman…
Ngomong2 soal baterai, ada satu hal yang keliatan kecil tapi lumayan penting juga, yaitu soal….adaptor. Gw pernah pengalaman jelek soalnya dengan laptop yang kecil, slim, dan ringan, tapi adaptornya…..GEDE DAN BERAT AJA. Dan karena kita pergi membawa laptop bersama adaptornya, akhirnya nett-nett sama aja, laptopnya ringan tapi adaptornya berat. Good newsnya adalah: adaptornya Envy 13 ini KECIL dan RINGAN. Bener2 kecil sampai kotaknya muat dalam kepalan tangan.

Perhatikan si adaptor yang berukuran kecil dan sangat ringan
Ini mungkin big deal, tapi kalo pengen punya pengalaman laptop yang slim dan ringan, ya harus komplit dengan adaptor yang kecil dan ringan juga. Iya kan?
Penutup
Jadi, gimana rasanya overall experience gw dengan Envy 13 ini? Bisa dibilang sangat happy, dan hampir tidak ada aspek yang mengecewakan. Kalaupun ada yang rasanya ingin ditingkatkan mungkin kapasitas baterai. Betapa indahnya jika bisa sampai 10-12 jam. But well, you can’t ask for EVERYTHING. Yang pasti, Envy 13 sangat unggul di: design yang MEWAH, tapi tetap tipis, body solid metal, dan sangat ringan. Artinya semua orang, baik pria wanita, tua muda bisa memakai laptop ini ke mana-mana tanpa menjadi beban hidup. Tetapi laptop secantik tapi ‘gampangan’ (dibawa kemana2) ini punya spesifikasi yang tidak bisa diremehkan. Prosesor Intel Core seri tercanggih, RAM besar 8GB, dan storage 256GB SSD yang kenceng.
Bagi gw Envy 13 adalah sebuah laptop all-rounder. Serba guna untuk kebanyakan orang. Apakah kamu seorang mahasiswa, blogger, vlogger, frogger, pengusaha es dogger (bro mulai maksa bro….), konsultan, profesional, sampe dukun menggandakan uang, rasanya semua orang akan mendapatkan pengalaman laptop yang mumpuni dari seri ini. Untuk kebutuhan belajar dan bekerja pada umumnya, spek yang diberikan sudah sangat mencukupi.
Sekali lagi, ini bukan laptop PC angkatan bokap kita. Style dan kinerja mumpuni ternyata bisa digabungkan, dan HP berhasil melakukannya di Envy 13 ini! Dan beneran, elo gak akan malu ngeluarin laptop ini di Plaza Senayan, dan mungkin dilirik cewek cantik dengan tas Balensiaga tadi. Plus mendapatkan tatapan iri dengki dari pengguna laptop lain. The Envy is truly one enviable laptop!
Terima kasih sudah membaca review awam ini, semoga bermanfaat!
Informasi lebih lanjut, bisa klik https://www.hpshopping.id/en/envy13
Categories: Review
Gue lagi cari-cari pengganti MBA 2011 yang mulai uzur nih, pilihannya antara MBP 2016 yang mahal gilak dibanding MBA, atau beralih ke laptop Windows.
HP (yang Spectre tapi) nampak menggoda sih haha, yang ini warna bezel monitornya yang item entah mengapa kurang suka lihatnya, walau jeroannya nampak gahar.
Gw sempet baca Review Envy laen. Ada yg bilang kalo gak diitemin, takutnya terlalu mirip MBA, hahaha…. Spectre keren bro
Hahahaha iya sih lini macbook itu warnanya udah paling bener sih :)) iya Spectre keren bandingannya sama MBP lah ya kalau itu.
Selama SSD, laptop berbasis Windows boleh dibilang bersaing dengan MacBook Pro (2015). MBP yang masih HDD sangat tidak direkomendasikan. Good choice!
Woohoo! Hidup PC!