Terpycu dan Woles Ala Filsuf Yunani-Romawi

Gw doang ato sekarang banyak orang gampang “terpycu” (versi gaul dari “terpicu”, yang juga terjemahan dari “triggered”)? ‘Terpycu’ menurut definisi gw adalah kondisi ketika kita tersulut amarahnya karena sesuatu yang dibaca atau didengar, khususnya di medsos. Yang konyol, seringkali kita terpycu oleh postingan yang bahkan tidak menyasar kita secara pribadi. Contoh, ada yang ngritik pemerintah (atau oposisi), loh yang ngamuk […]

Read More →

Menengok Ahok

Kemarin saya beruntung mendapat kesempatan menengok Ahok di Mako Brimob, thanks to teman saya Deffy yang membantu menjadwalkan. Jujur saja, perasaan saya campur aduk. Ada senang gemesh seperti seorang fans K-Pop mau ketemu idolanya tanpa takut digebukin fans lain. Tapi ada rasa deg2an juga karena saya belum pernah membesuk orang dalam status terpidana di “tahanan”. Tapi karena saya belum pernah bertemu pak Ahok […]

Read More →

Netflix dan Berteman Dengan Kematian

*tiup2 debu yang menempel karena udah lama gak ngeblog* (Gw lagi di Periode Emas di mana libur lebaran baru dimulai, tapi gw belom mulai bersih2 rumah. Jadi ada kesempatan ngeblog lagi). Anyway, ini BUKAN tentang “13 Reasons Why”! Yeeee, salah tebak kaaaan. Jadi semalem adalah saat jarang di mana gw sendirian aja di rumah, dan bisa binge-ing Netflix. Kesempatan ini gw pake untuk mengejar seri2 lama, dan semalam gw ‘kejar nonton’ seri Spartacus. Saat nonton, gw sadar kelakuan gw sendiri: gw nonton gak konsen. Gw nonton sambil maen hape. Pikir gw, kalo toh ada adegan penting yang kelewat, gw tinggal rewind aja lagi ke adegan tadi. Inilah niqmatnya streaming di mana kendali sepenuhnya di tangan gw. Tetapi akhirnya gw menyadari sesuatu dengan perilaku ini: Gw sebenarnya banyak banget kehilangan adegan/cerita dari seri yang gw tonton Setiap ada adegan yang gw rasa ‘membosankan’ (dialog karakter misalnya), dengan entengnya gw maen hape aja, nyari2 twitwar, atau review smartphone terakhir. Saat adegan ‘kembali seru’, baru gw nonton lagi. Tapi banyak adegan yg gw lewatkan sebenarnya adalah dialog-dialog penting untuk bisa mengapresiasi ceritanya. ‘Kendali penuh’ nonton streaming ini sebenarnya kendali atau justru merampok kita dari fokus menikmati sebuah cerita ya? Gw bandingkan dengan perilaku gw nonton bioskop. Karena menonton bioskop gak bisa di-rewind sesuka hati kita, ya gw jadinya nonton bener. Bahkan kalo adegan sangat membosankan pun palingan gw hanya ngomel ke pasangan, tapi ya tetep diliat (Btw, gw sangat sangat hampir tidak pernah ketiduran di bioskop,,,,,) “Tanpa kendali” justru membuat gw lebih […]

Read More →

Laporan Survei Khawatir Nasional 2018

Survei Khawatir Nasional 2018 usai sudah. Terima kasih untuk antusiasmenya yang luar biasa. Partisipasi survei ini memecahkan rekor semua Survei @newsplatter dengan jumlah responden 3.634! Survei ini dibuka 11-18 November, dan dipublikasikan melalui akun Twitter @newsplatter. Mungkin ada yang bertanya, ngapain gw bikin Survei Khawatir Nasional ini? Yang pertama, tentunya iseng. Sudah lama sekali #SurveiNewsplatter tidak ada, selain karena kesibukan, juga karena […]

Read More →

Terapan Konsep Marketing Dalam Perjodohan

Belum lama ini, saya ngobrol dengan sahabat perempuan saya yang masih single. Sebut saja namanya Karin. Karin ini sudah berusia di atas 30-an, menurut saya orangnya menarik dan smart. dengan karir yang terus menanjak. Saat ini Karin masih menjomblo, dan ngobrol untuk curhat. Karin: “Gw takut gak dapet pendamping hidup nanti….” Gw: “Kenapa sih elo gak memperbanyak nge-date? Kayaknya gak susah deh […]

Read More →

Masih Adakah Kesetiaan (Pelanggan)?

Akhir2 ini, gw kembali menggunakan taksi Blue Bird. Ini merupakan “balikan” gw yang cukup signifikan, mengingat dalam beberapa bulan terakhir, gw sempet memilih menggunakan Uber saja. Gw hanya memakai Blue Bird karena kepepet: Misalnya Uber sedang tak terlihat atau kena surge pricing yang keterlaluan, atau gw harus awe-awe (terjemahan: melambai2, bukan Oum Awe yang kontroversial di Twitter!) di jalan. Tetapi jika […]

Read More →

Berteman Dekat Dengan Yang Beda Agama? Melawan Radikalisme Dengan Tidak Melawannya

Gw lagi mau cerita tentang survei dengan partisipasi terbesar yang gw pernah dapet. Jumlah vote yang masuk lebih dari 21 ribu suara! Pertanyaannya cukup sederhana: “Apakah kamu punya teman dekat yang berbeda agama?” Sebelum gw bercerita tentang hasilnya dan implikasinya, gw mau cerita asal mula kenapa gw membuat survei ini. Hal ini berawal dari sebuah cerita teman, sebut saja Mawar. Suatu hari, […]

Read More →

‘Broken Window Theory’, Karangan Bunga, Lilin, dan ‘Invisible Good People’

Ada dua peristiwa menarik bagi gw dari negeri ini yang baru saja terjadi. Kebetulan keduanya berhubungan dengan figur Ahok. Yang pertama, fenomena karangan bunga di Balai Kota sesudah kekalahan Ahok di Pilkada DKI. Entah siapa yang memulai, tetapi kedatangan karangan bunga dalam jumlah sedikit perlahan menjadi seperti arus bah. Semuanya berisi pesan semangat kepada Ahok dan Djarot, dan banyak sekali […]

Read More →

13 Reasons Why dan Pikiran Bunuh Diri

Jadi di long weekend ini, gw memutuskan menonton seri 13 Reasons Why yang lagi heboh (GW BELOM KELAR NONTON JANGAN SPOILER!). Menurut gw cukup heboh karena sudah jadi berita di luar negeri, di mana serial ini diprotes oleh para kesehatan jiwa karena dianggap mentenarkan bunuh diri di usia remaja. Premis serial ini memang mengenai seorang remaja perempuan bernama Hannah Baker yang bunuh diri, dan […]

Read More →