Tanya Jawab sesi Ngobrol dengan Penulis Buku Kompas

Halo,

Terima kasih untuk semua yang sudah menghadiri sesi Zoom ngobrol dengan saya soal proses kreatif menulis buku.

Sesuai janji kepada panitia, pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab selama sesi akan tetap dijawab secara menyusul. Beberapa pertanyaan yang repetitif atau irelevan tidak dijawab ya.

Berikut adalah pertanyaan dan jawabannya.

sarbinder Sahi 02:08 PM 

untuk Mas Henry.. bagaimana cara efektif untuk menulis kreatif?

J: Banyak membaca berbagai topik yang beragam. Jangan hanya membaca satu topik saja. Keragaman topik bacaan bisa menjadi sumber ide-ide baru.

Ang Tek Khun 02:10 PM 

berapa lama buku ini ditulis?

J: Ide muncul di akhir 2017, buku terbit Desember 2018. Jadi sekitar setahun.

sarbinder Sahi 02:11 PM 

Mas Henry bagaimana efisiensi waktu dalam menulis kreatif ?

J: saya pikir “efisiensi” tidak sepenuhnya tepat dalam proses menulis. Bagi saya menulis itu bukan untuk mengejar waktu, tetapi mengikuti proses kreatif. Kadang cepat, kadang lambat, tidak apa-apa. Yang penting selesai.

Maulana Fikri 02:11 PM 

kapan nulis buku lagi om piring..??

J: Sedang nih.

Cicilia Damayanti 02:23 PM 

mas, bagaimana menarik minat, khususnya anak muda, untuk mau membaca?

J: Saya pikir minat akan timbul jika ada bahan bacaan yang berkualitas dan menarik. Ketika Harry Potter muncul tiba-tiba banyak yang suka membaca kan? Atau saat Twilight keluar.

Muhammad Sabil Oktavian 02:27 PM 

Saat itu, jumlah pengikut mas Hendry di blog berapa banyak jumlahnya? 🙂

Wah, jaman dulu tidak ada “pengikut” blog setahu saya ya.

Andry Adiwinarso 02:27 PM 

Sampai sekarang masih nulis Blog ngga?

J: Nggak. Hiks.

Danandjaja Rosewika Toriq Budihardja 02:28 PM 

waktu masih latian2 nulis yang ditulis tentang apa tuh pak henry

J: Opini saya tentang apa yang sedang ramai dibicarakan di medsos.

Yoga Samsugiharja 02:28 PM 

Halo apakah Mas Henry selalu planning buku yg mau ditulis atau mengalir seperti air?

J: Maksudnya tema buku berikutnya? Biasanya ilham muncul sendiri dari peristiwa hidup sehari2 atau sesuatu yang dibaca. Makanya membaca itu perlu untuk bisa menulis.

Indriyani 02:29 PM 

Bagaimana pandangan bang henry dengan penulis-penulis yang menerbitkan bukunya dengan cara berbayar? Tidak menggunakan seleksi?

J: Saya kurang mengerti. Maksudnya membayar supaya bisa terbit? Ya gak apa-apa kan? Duit2nya dia sendiri. Biarkan pasar yang menentukan.

Sita Rahmah 02:29 PM 

Bagaimana kiat2 nya suatu buku agar sukses, diminati dan dibaca banyak  orang setelah terbit. Apakah terbit dan lupakan atau terbit lalu dipelihara, nah bagimana cara memeliharanya?

J: Banyak faktor suksesnya buku. Bukunya sendiri harus menarik. Tetapi tidak kalah penting adalah pemasaran (marketing) saat buku itu diluncurkan. Seringkali tidak bisa mengandalkan penerbit saja. Menurut saya, buku harus dipelihara dukungan marketingnya selama beberapa waktu sesudah diluncurkan, bisa dengan iklan, diskusi, atau review.

Ari Permadi 02:29 PM 

mas Henry sebagai penulis merokok gj?

J: Saya tidak suka merokok. Sukanya duren.

Cicilia Damayanti 02:31 PM 

saat mas bilang berani untuk menulis di media sosial (contoh blog), bagaimana caranya agar tidak terjebak pada menulis tentang hoax?

J: Ya cari tahu dulu dong kebenarannya.

Mohammad Slamet Yahya 02:34 PM 

1. Mengapa kita harus membaca buku filosofi teras dan apa kelebihannya?

2. Siapakah tokoh-tokoh yang dikutip dalam buku filosofi teras?

3. Apakah definisi teras dalam buku ini berbeda dengan definisi teras menurut Kamus Bahasa Indonesia, atau bagaimana?

J: 1. Karena filsafatnya keren.

2. Baca dong.

3. Baca dong.

Qonita Ardiyanti 02:34 PM 

Halo Mas Henry, saya Qonita asal Bandung. Apakah Mas Henry setuju bahwa modal paling utama dari seorang penulis bukanlah writing skill, melainkan point of view? Jika iya/tidak, apa alasannya? Terima kasih Mas.

J: Tidak setuju. Point of view, gagasan, pemikiran, ide memang penting, tetapi jika disampaikan dengan berantakan, tidak runut, tata bahasa yang kacau, tentunya tidak akan dibaca juga.

Yanto Chandra 02:34 PM 

Mas Hendry, apa yg harus dilakukan apabila kena “writers’ block” ?

J: Terima aja sebagai bagian dari proses. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Tetapkan waktu kapan akan kembali lagi menulis.

Andin Andiyasari 02:35 PM 

apakah punya kebiasaan rutin menulis setiap hari? jika ada seperti apa rutinitasnya? jika tidak ada, bagaimana cara supaya tetap bisa ada tulisan?

J: Tidak setiap hari. Hanya jika sedang ada proyek buku. Itupun karena saya sambil bekerja tidak bisa setiap hari. Tidak ada rutinitas khusus, tapi kamu harus mengenali kapan saat terbaik kamu menulis. Ada yang suka pagi, ada yang suka sore atau malam.

Mundi Rahayu 02:36 PM 

Dari Malcolm Gladwell tadi, apa yang menarik dan mempengaruhi tulisan Mas Henry?

J: Malcom Gladwell bisa menuliskan topik non fiksi bagaikan menulis cerita yang menegangkan. Kemampuan story-telling-nya sangat bagus. Setiap bab akan dimulai dengan sebuah cerita yang unik dan seru, baru kemudian disusul dengan teori/konsepnya.

Taufik Fajr 02:36 PM 

Saya ingin tanya ke Mas Henry bagaimana cara untuk memaintenance mood ketika menulis agar tetap konsisten dalam menulis. Krn jujur saya kadang moody dan kurang konsisten dalam menulis, makasih 🙂

J: Saya rasa menulis saat mood bagus bukan praktik yang tepat. Saya pernah membaca nasihat dari Dan Brown, menulis lah karena komitmen, bukan menunggu mood. Menulis karena sudah berjanji pada diri sendiri, bahkan saat mood lagi kurang mendukung.

Sita Rahmah 02:38 PM 

mencari inspirasi menulis bisa juga dari medsos, nah kalo sudah dapat topik, rata2 berapa lama melakukan risetnya? Trimakasih

J: Tidak ada standarnya. Beda topik, beda data yang diperlukan. Beda sudut pandang, akan berbeda juga data yang diperlukan.

Chrystian Dwi Putra Yunus 02:41 PM 

Jarak antara buku ke 3 dan ke 4 dapat dikatakan cukup jauh mas (jika dibanding buku ke 1 dan ke 2 atau lainnya). Apakah bisa dibilang pembuatan buku ke 4 merupakan sesuatu yang accidental? Atau kah selama sekitar 4 tahun itu sudah berencana nulis buku lagi tetapi belum dapet topik yang pas?

J: Buku ke-4 (Filosofi Teras) topiknya tidak direncanakan. Munculnya sesudah saya bertemu, mempelajari, dan mulai mempraktikkan Stoikisme.

Shawila Nolanda 02:41 PM 

Selamat sore, saya ingin bertanya kepada Mas Henry bagaimana langkah Mas Henry dapat membumikan pembahasan yang sering dianggap berat namun menjadi mudah dipahami seperti Filsafat Stoa/Stoisisme ?

J: Pikirkan dulu bentuk aplikasi dari sebuah topik dalam kehidupan sehari2, baru mulai lah menulis dari situasi sehari-hari tersebut, kemudian topik pembahasan dimasukkan sebagai solusi/inspirasi di situasi tersebut.

Handrianus Dabi Dede Dede 02:42 PM 

filosofi teras adalah sebuah buku dengan kajian filsafat Yunani khusunya stiokisme. ini berkaitan dengan filsafat. pertanyaan saya, bagaimana filsafat itu dalam dunia akademisi karena pengamatan saya bahwa filsafat kurang diminati, dan lebih berminat pada ilmu eksakta. kedua, apa relevansi pemikiran filsafat stiokisme bagi kehidupan? Karena bagi saya filsafat itu tidak hanya berpikir kritis tetapi kajiannya sampai pada relevansinya.

J: Saya tidak bisa menjawab soal akademisi. Untuk relevansi, Stoikisme terbukti masih dipraktikan banyak orang di berbagai dunia, bahkan menjadi inspirasi terapi psikologi. Saya sendiri mendapat banyak pesan dari pembaca Filosofi Teras yang merasa filsafat Stoikisme membantu mereka dalam menjalani hidup.

GATOET POERNOMO 02:42 PM 

Mengutip dari Buku Filosofi Teras bhw kita sejatinya sama tapi mengapa bertikai karena politik. Di masyarakat, secara langsung atau tidak, disadari atau tidak, kita tersekat-sekat karena status sosial, ekonomi, politik, dll. Bagaimana menurut Bang Henry mensikapi sikon ini secara simple tapi mendasar agar kita tidak mudah tercerai berai karena status tadi, trims bang

J: Jawabannya ada di dalam buku Filosofi Teras, konsep Kosmopolitan.

Rengsina Suryati Lubis 02:43 PM 

Saya Rengsina dari Bekasi, adakah ritual khusus sebelum menulis yang dilakukan oleh mas Henry? Banyak buku self improvement beredar di pasaran, bagaimana mas Henry membuat strategi, gaya tulisan, karakter yang berbeda dari buku yang lain. Apalagi filsafat termasuk studi yang berat dan tidak populer, siapa yang membantu mas Henry dalam berdiskusi dan “menerjemahkan” bahasa filsafat dalam buku-buku yang ditulis bisa sangat renyah dan membumi ? Terima kasih.

J: Saya biasa membakar dupa dan berkumur air tujuh kembang. Becanda, Rengsina. Tidak ada ritual khusus. Soal strategi, saya selalu berusaha menulis dalam bahasa yang ringan, cenderung seperti percakapan sehari2. Yang membantu saya adalah Editor dari Penerbit Buku Kompas.

Chrystian Dwi Putra Yunus 02:43 PM 

Dalam proses pembuatan buku Filosofi Teras apakah mas henry telah benar-benar mematangkan kerangka dari buku tersebut? Ataukah kerangka tersebut dibangun sembari buku ditulis mas?

J: Dua-duanya. Ada kerangka besar yang sudah dibuat sebelumnya. Tetapi saat sudah berjalan, cukup fleksibel untuk diubah.

Andry Adiwinarso 02:45 PM 

Apakah jaman sekarang trend penerbit cenderung lebih menyukai buku-2 dengan materi yang ringan

J: Nyatanya Filosofi Teras diterbitkan kan? Dan saya perhatikan mulai terbit buku-buku bertema filsafat sekarang.

Bona Ventura 02:47 PM 

Berkat buku Filosofi Teras kini semakin banyak buku tentang Stoa yang terbit. lalu, berkat buku Filosofi Teras makin banyak yang suka baca buku-buku filsafat.

Bagaimana respons Om Piring terhadap 2 fenomena tersebut?

J: Senang dong.

Indra Arifin 02:48 PM 

1. Apakah dengan mulai menulis, wajib banyak membaca buku juga? 2. Dengan menulis buku dan kemudian dipublikasikan, apakah ada targetan siapa yg membaca dan jumlah pembaca? thanks

J: 1. Jelas dong. 2. Jumlah pembaca itu saya serahkan ke nasib, tetapi target pembaca saya tentukan di awal. Misalnya, The Alpha Girl’s Guide jelas untuk remaja putri usia SMP-SMA. Filosofi Teras untuk dewasa muda.

Yohanes Cahya Tri Kusuma 02:48 PM 

Halo Mas Henry, perkenalkan saya Cahya. Mengenai buku Filosofi Teras, apa proses menarik yang dialami Mas Henry selama penulisan yang mungkin belum atau tidak tertuliskan di buku tersebut yang dapat dibagikan? Terima kasih.

J: Seorang vlogger asal Belanda (Einzelganger) saat ke Indonesia niat menghubungi dan bertemu saya untuk mewawancara saya, di RM Padang!

Dian Kusumawati 02:51 PM 

survey2 yang dilakukan mas henry… sangat berguna, untuk menjadikan tulisannya “relate” dengan pembaca ya

J: Benar, sehingga saya mendapat insight dan inspirasi dari pembaca langsung.

Andry Adiwinarso 02:54 PM 

Buat mas Henry, apakah ada kiat bagaimana cara terbaik pitcing penerbit agar mereka tertarik dengan topik kita

J: Bangun argumen mengenai SIAPA yang akan tertarik membaca tulisan kita dan MENGAPA mereka akan tertarik membacanya. Tunjukkan juga bahwa tulisan kita UNIK dan belum ada/masih sedikit yang membahasnya. Kamu perlu riset juga ke toko buku dan melihat judul-judul yang sudah ada di topik yang sama.


Vera Yulia 02:54 PM 

Halo Mas Henry! Saya Vera dari Jakarta. Mau tanya, saya pernah menulis blog di tahun 2018 selama setahun namun statistik viewer nya masih belum banyak (salah satunya mungkin karena genre tulisan saya yang lebih ke sajak atau puisi), dan setelah itu saya vakum tidak menulis karena sibuk di pekerjaan. Gara2 mendengar penjelasan Mas Henry barusan, saya jadi tertarik mau menulis di blog lagi. Tapi semangat & ide nya kadang2 timbul tenggelam nih mas. Apa ada tips untuk kondisi saya ini? Thank you 🙏

J: Satu tips: just write!

Amalia Insani 02:55 PM 

Selamat siang Om Henry dan temen-temen yang lain. Saya Amalia Insani dari Lampung.

Saya adalah penikmat buku-buku non-fiksi, salah satunya Self Development dan Om Henry adalah salah satu penulis yang paling saya idolakan.

The Alpha Girls Guide dan Filosofi Teras sangat menginspirasi serta mengubah hidup saya jadi lebih baik.

Saya ingin bertanya kepada Om Henry, kemampuan apa saja yang dibutuhkan dalam menulis suatu buku/blog? dan bagaimanakah cara Om Henry dalam menemukan ide-ide yang keren dalam menulis?

J: Sebelum kemampuan, niat dulu. Kalau niatnya kuat untuk menulis ya pasti akan ada jalan. Kemampuan dasar tentu adalah merunutkan pikiran (agar alur penuturan logis dan jelas), dan kemudian kemampuan menulis dengan bahasa yang baik. Semakin banyak kamu membaca buku yang bagus, semakin berkembang juga kemampuan itu, asal dipraktikkan.

Kalau saya, ide datang dari observasi kehidupan sekitar sehari-hari.

Yayat Hayati 02:55 PM 

Mas Henry, berapa lama proses penulisan buku Filosofi Teras hingga diterbitkan? Apa ada kendala selama proses penulisannya?

J: Kira2 setahun. Tidak ada kendala yang berarti selama proses penulisan.

Virka Melita 03:02 PM 

halo mas henry, saya tertarik dengan pernyataan mas henry diawal yang mengatakan menjadikan menulis sebagai media untuk berbagi ilmu, seperti yang mas henry tulis dalam filosofi teras. Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana proses mas henry mempelajari ilmu tersebut hingga akhirnya bisa tersampaikan dengan cara yang dapat diterima masyarakat terutama di kalangan pemuda?

J: Selalu cari hubungan antara sebuah ilmu/konsep dengan kehidupan pembaca. Pembaca ingin menemukan sesuatu dari sebuah buku, entah itu hiburan, ilmu baru, atau pengembangan diri.  Jadi berempati juga dengan kehidupan pembaca. Apa masalah hidup mereka yang bisa dibantu oleh ilmu yang kamu bagikan?

Jeff Malayu 03:14 PM 

G bisa bayangin kak Henry nulis mengenai filsafat Idealisme dan Materialisme.

J: Seandainya saya menulis topik2 itu, mungkin akan saya hubungkan dengan kejombloan, jodoh, dan fenomena Sugar Daddy, hahaha.

Yohannes Don Bosco Doho 03:20 PM 

Mas Hendri….Ide filsafat apa yang bisa menyaingi filsafat teras. Soalnya masih banyak orang Indonesia yang alergi dengan filsafat. Sebagai pengajar filsafat ilmu di kampus saya masih mengalami kesulitan untuk menyederhanakan materi filsafat yang khas Indonesia.

J: Berempati dengan kehidupan mahasiswanya. Apa suka dukanya? Apa tantangan yang mereka hadapi? Tunjukkan bagaimana filsafat bisa membantu mereka.

Yahya Zakaria 03:24 PM 

Hai Om! Mau tanya, satu tantangan besar menulis non-fiksi populer (ilmiah populer) itu menerjemahkan hal “rumit”, gagasan “besar” menjadi bahasa sehari-hari tanpa mereduksi makna atau pesan utama dari gagasan “besar” itu sendiri. Saya sempat baca kritik buku Sapiens, itu salah satu kritiknya, terlalu menyederhanakan hingga mereduksi inti gagasan (kadang malah tidak akurat). Ada tips untuk ini, Om? Thank you!

J: Secara definisi, harus ada yang dikorbankan dalam ilmiah populer. Namanya saja “populer”, artinya harus menyesuaikan dengan kemampuan awam. Detail teknis bisa dikorbankan. Tidak ada yg salah di sini, karena awam hanya perlu tahu konsep dasar, tanpa harus detail.

Timothy Marbun 03:30 PM 

Kadang kita ragu menulis non-fiksi karena takut di luar sana bamyak yang lebih ahli daripada kita, dan karya kita akan diremehkan. Apakah mas Henry pernah ada kekhawatiran itu? bagaimana cara meyakinkan diri untuk tetap melanjutkan?

J: Mengeluarkan gagasan selalu ada resiko diremehkan. Saya juga sering merasakan itu. Tetapi dengan mempraktikkan konsep Dikotomi Kendali, saya maju terus saja. Respon orang di luar kendali kita. Saya hanya bisa berusaha sebaik2nya. Jika responnya kritik membangun, tentu bagus. Jika hanya meremehkan, ya gak apa2. Itu hak dia.

yuki mardani 03:32 PM 

saya masih kls 11 SMK dan saya di besarkan dari keluarga yg asing banget sama buku, tapi 1 tahun belakangan ini saya sudah mulai baca buku fiksi dan non fiksi, termasuk buku filosofi teras. apakah saya punya peluang untuk menulis buku? minta saran nya dong om terimakasih.

J: Kamu mau menulis gak? Kalo gak mau ya gak apa-apa. Kalau kamu benar-benar berniat, maka mulailah menulis sering-sering? Rahasia bisa menulis adalah….menulis.

Sarah Theresia 03:33 PM 

Saya pernah masuk kelas Filsafat Timur dan Filsafat Barat. Dan pemikiran para Filsuf tersebut sangat susah untuk dipahami. Tetapi Mas Henry bisa meraciknya sedemikian rupa, melalui Filosofi Teras, sehingga bisa dipahami secara umum. bagaimana bisa menulis Filsafat agar bisa dikonsumsi secara umum?

J: Bayangkan kamu sedang menjelaskan langsung ke teman yang awam sambil ngobrol. Kira-kira apa contoh yang akan kamu gunakan? Bahasa seperti apa yang akan dipakai? Bayangkan saja si pembaca di depan kamu, dan coba tuliskan.

Adjie Santosoputro 03:33 PM 

Boleh tau lebih detail & lebih mendalam proses penulisan Filosofi Teras? Poin per poin, apa aja yang dilakukan? Terima kasih.

J: Pertama tetapkan konsep besarnya, apa yang ingin pembaca dapatkan dari sebuah buku. Untuk Filosofi Teras, saya tetapkan agar pembaca bisa mendapatkan mental yang lebih tangguh dan tenang menghadapi pasang surut hidup. Dengan konsep besar ini sebagai “kompas”, baru mulai disusun kira-kita bagaimana menyajikan tema dengan detail. Saya cenderung urut, jadi dimulai dari sejarah filsafat tersebut, kemudian ajaran pokok, kemudian baru bentuk praktik di keseharian. Di tengah2 saya bumbui wawancara narasumber dan juga ilustrasi.

Yusuf Ashari 03:39 PM 

untuk membaca itu sendiri lebih disarankan buku yang bersifat fisik atau yang e-book? karena banyak yang lebih seneng kalau di e-book daripada buku yang fisik/riil karena lebih mudah diakses karena bisa dibuka lewat gawai

J: Format buku terbaik adalah format buku yang kamu enjoy.

Mohammad Slamet Yahya 03:53 PM 

Kira2 dalam proses penulisan ide kreatif  faktor makanan/minuman juga ikut andil?

J: Micin banyak membantu proses penulisan saya!

yuki mardani 03:54 PM 

bagaimana memulai baca buku bahasa inggris jika bhs inggris kita masih kurang? apakah harus blajar bahasa inggris dulu atau langsung mulai aja? karena buku yang di translate ke bhs indonesia biasanya output nya aneh cenderung jelek, terutama buku filsafat.

J: Langsung saja dengan ditemani kamus/Google. Sekarang membaca tulisan bahasa Inggris enak sekali, bisa langsung dicari arti katanya. Jangan malas!

John Tondi 03:55 PM 

Apakah mas Henry menganalisa pembeli buku FT ini? Karena tadi mas Henry sampaikan kalau target marketnya adalah anak2 muda setingkat SMA dan kuliah, sementara disampaikan juga bhw anak2 muda jaman sekarang tidak tertarik membaca tulisan2 panjang seperti buku. Jadi, siapa sebenarnya pembaca buku2nya sehingga bisa laris manis?

J: Jujur saya tidak punya data pasti profil pembaca. Dari feedback yang saya terima rata-rata anak muda. Tapi tidak menutup kemungkinan lebih banyak lagi pembaca yang lebih tua.


Danandjaja Rosewika Toriq Budihardja 04:00 PM 

Saya ijin bertanya, apa yang membuat Pak Henry menganggap bahwa membaca buku adalah suatu hiburan saat masih kecil? Padahal pengalaman saya sewaktu masih kecil hanya diam di tempat sambil membaca buku adalah hal yang sangat membosankan. Sekian saya ucapkan terima kasih

J: Tidak tahu pasti juga ya. Saya hanya ingat waktu saya kecil orangtua saya hampir tidak pernah membelikan saya mainan, tetapi buku selalu boleh. Jadi mungkin kecintaan saya pada membaca terbantu ‘paksaan’ orang-tua.

Konigin Der Rosen

Selamat sore, Mas. Apakah Mas Henry punya “ritual khusus” ketika menulis, misalnya waktu, tempat, atau kebiasaan tertentu? Lalu apakah pernah mendapat ide lain saat menulis sebuah buku? Apakah yang dilakukan oleh Mas Henry, membagi fokus dengan menuliskan dua-duanya atau tetap fokus pada buku yang sedang ditulis?

J: Terkadang, saya merasa perlu “menyepi” untuk menulis sendiri. Jadi kadang kalau niat, saya bisa staycation atau pergi keluar kota hanya untuk fokus menulis. Tentu saja  kadang-kadang muncul ide lain saat mengerjakan sebuah buku. Saya memilih untuk fokus dulu di buku yang sedang dikerjakan.


Fahmi Fikri -via Youtube

​punten mas,izin bertanya, perlu berapa banyak buku yang dibaca untuk menghasilkan sebuah buku mas?

J: Wah, gak ada jawaban pasti dong. Tergantung topik dan kedalaman informasi yang ingin disampaikan.

Minecraft- via youtube

Bagaimana cara menerbitkan buku misalnya di penerbit buku Kompas?

J: Nah, ini harus dijawab Penerbit.

Irfan Mohamad​ via youtube

apakah versi buku digital sudah melampaui buku cetak di kalangan milenial ?

J: saya rasa belum ya, tapi saya tidak punya datanya.

yohanes christianto 02:08 PM  

Pada kata Filosofi teras, apa yang dimaksud dengan teras? apakah teras rumah?

J: Nah, jawabannya ada di buku

astrid savitri 02:37 PM  

Buku Mas Henry berikutnya bertema apa? Boleh kasih bocoran nggak?

J: Doakan saya sedang menulis fiksi!

Categories: Uncategorized

Leave a comment