Tunggangan Om2 Keren! Review Awam #SerenaExperience
“Eh, kamu mau nyobain Nissan Serena gak? Dipinjemin 3 hari selama weekend…”
He?
Jujur awalnya gw merasa ragu2. Pertama, gw belom pernah dipinjemin mobil sama orang selama itu (terakhir gw minjem mobil bokap buat 3 jam waktu kuliah rasanya udah ngeri banget.) Kemudian, gw gak kebayang menggunakan Nissan Serena. Bukannya apa-apa, selama ini gw selalu nyetir mobil SUV, paling banter Innova sekali2. Tetapi “minibus keluarga” seperti Serena, Alphard, Biante, dll belum pernah.
Tapi gw pikir2 lagi, ah why not nih. Harus sekali2 eksperimen dengan barang baru. Itung2 belajar sesuatu yang baru.
Jadi tibalah si Serena baru ini di Jumat sore. Berhubung gw harus ngantor, maka gw baru bisa mencoba di malam hari. Begitu duduk di kursi penumpang depan (saat itu masih ada driver yang disediakan Nissan), pikiran yang pertama terlintas di benak gw adalah:
“Buset, gede aja nih mobil”
Perasaan ini kayaknya disebabkan ruang di atas kepala gw yang masih “banyak” (maksudnya jarak dari ubun2 gw ke atap mobil cukup jauh). Biasanya mobil2 SUV yang pernah gw kendarai (Taruna, Rush, CRV) tidak punya ruang di atas kepala sebesar gitu. Duduk sebagai penumpang di depan berasa banget ruang leganya. Anyway, karena sudah malem, gw pikir lebih baik mencoba si Serena baru ini lebih detil hari Sabtu dan Minggu saja.
Hari Sabtu, gw memutuskan mengajak nyokap dan istri jalan-jalan ke perumahan Sentul City, Bogor. Kebetulan nyokap orangnya seneng melihat2 perumahan baru di luar kota. Gw pikir sekalian ngetes si Serena di kecepatan tinggi. Dan gw juga pengen mencoba menyetir sendiri si Serena ini.
Saat nyobain duduk di kursi pengemudi, yang kerasa ruang lapang nan legawa (lebih legawa dari parpol!) Tinggi gw 180 cm, jadi kebayang kan gw perlu ruang kaki yang cukup. Dan di Serena ini duduknya nyaman. Dashboard juga modern dengan indikator full digital. Yang asik radio udah full touch screen, dan merangkap layar DVD dan monitor kamera belakang.
Yup, ada kamera belakang. Bukan untuk ngintip tante2 yang lewat di belakang, tetapi untuk keselamatan saat memundurkan mobil. Jadi kalau obyek sudah ada di batas merah, artinya sudah deket banget sama bumper. Asyik ya! Parkir atau mundur jadi gampang, gak usah menoleh ke belakang. Selain nyaman, juga menambah keamanan. Kita bisa memastikan tidak ada anak kecil, binatang, hidran di belakang kita. Atau tante2.
Interior Serena untuk penumpang juga asik. Baris tengah diisi dua kursi kapten, jadi dua orang bisa duduk di kursi sendiri dengan eksklusif. Selain nyaman, keuntungan kursi kapten ini adalah adanya ruang “lorong” di tengah sehingga sangat memudahkan orang yang hendak duduk di baris ketiga.
Nyokap gw yang lumayan sepuh sudah tidak bisa berjalan selancar waktu muda. Kalau keluar rumah pun dia memerlukan tongkat. Biasanya beliau agak sulit kalau harus naik mobil sedan (karena rendah), atau SUV (karena lantai yang agak tinggi). Tetapi di Nissan Serena ini nyokap gampang naik turunnya. Ground clearance (jarak lantai mobil ke jalan) relatif tidak terlalu tinggi, dan postur mobil yang tinggi juga memudahkan beliau naik duduk dan turun. Buat gw ini penting untuk keluarga dengan anggota keluarga yang sudah sepuh.
Gimana rasanya nyetir Serena? Nah, di sini gw cukup kaget.
Begini, dulu2 gw punya anggapan bahwa mobil keluarga besar seperti Serena pasti “berat” dan gak gesit. Kebayangnya kayak nyetir gajah. (Eh, gajah disetir atau ditunggangi ya?) Tetapi surprisingly, Serena ini SANGAT nyaman dikendarai. Untuk ukuran mobil sebesar ini, dengan mesin 2000 cc, Serena cukup gesit dengan akselerasi lumayan. Tentunya jangan dibandingkan dengan mobil SUV/sedan transmisi manual ya soal akselerasi. Lagian kalo elu lagi bawa mobil keluarga berisi istri, anak, eyang, mertua, babysitter, dll, ya masak mau bergaya Fast & Furious? Mau dimuntahin 6 orang sekaligus apa?
Awalnya gw takut apakah nyetir Serena jadi kagok di jalan, ternyata terbukti ketakutan tersebut tidak beralasan. Di dalam kota gw masih bisa nyelap-nyelip dikit. Dan di jalan tol juga terasa mantap. Gw nyoba sampai kecepatan 120 km/jam, dan Serena baru ini tidak merasa “melayang” sama sekali.
Pengalaman jadi penumpang juga oke. Ada sunroof yang bisa dibuka, sehingga cahaya matahari bisa masuk. Tapi sunroofnya bukan kebuka “bolong” kayak film2 gitu ya. Jangan ngebayangin elu bisa nongol di atep sambil megang AK47/RPG terus tembak2an sama penjahat! Ini fungsinya lebih untuk melihat pemandangan, dan juga membuat mobil lebih terang dengan masuknya cahaya matahari. Ini foto nyokap gw asik di dalem mobil, berjemur matahari tapi tidak kepanasan karena ber-AC.
Sampai di Sentul, kami pun jalan2 keliling iseng, mencari spot2 bagus. Perumahan Sentul City ini kebetulan banyak titik pemandangan yang bagus, dengan pohon cemara dan latar belakang Gunung Pancar. Akhirnya kita foto2 dulu dengan si Serena ini, sekalian nyenengin yang udah minjemin. Ihiy! 😀
Kami pun menjelajah Sentul City sampai ke cluster terujung yang sudah dekat kaki Gunung Pancar. Di kontur yang naik turun/berbukit-bukit, Serena nyaman dikendarai baik sebagai pengemudi maupun sebagai penumpang.
Sebagai penumpang, pengalaman naik Serena lebih enak lagi. Iye sih, namanya disetirin sih pasti enak. Tapi maksud gw adalah fitur2 untuk penumpang, yang membuat kita merasa seperti naik pesawat kelas business. AC double blower menjamin penumpang di belakang kebagian angin dingin. Dan ada tray cukup besar sehingga kita bisa kerja dengan laptop/tablet di tengah kemacetan.
Sesudah puas keliling2 (dan berlagak nyari rumah, padahal stress pas denger harganya…), petualangan Sherina, eh Serena pun berujung di makan siang yang lejat, yaitu bakmi YungSin di kota Bogor. Endeus Bedeus!
Jalan-jalan hari Sabtu pun cukup sampai di situ, dan kamipun mengantar nyokap pulang sebelum kamipun pulang.
Hari Minggunya adalah hari ultah nyokap, dan seperti biasa keluarga kecil nyokap biasanya merayakan dengan makan di restoran. Momen yang pas banget karena ada Serena pinjaman ini! Serena ini bisa menampung 7 orang (termasuk pengemudi), tetapi dalam keadaan terdesak, 8 orang masih bisa muat.
Inget kalo tinggi gw 180 cm kan? Jadi gw ngetes, dengan setelan kursi pengemudi untuk gw, gw terus mencoba duduk di kursi persis di belakangnya. Surprise, bahkan ketika kursi pengemudi sudah disesuaikan untuk seseorang tinggi 180 cm, gw masih nyaman duduk persis di belakangnya (padahal gw belum memundurkan kursi yang di tengah ini). Ini bener2 membuktikan betapa lapangnya space untuk kaki di Serena ini.
Maka berangkatlah bokap, nyokap, gw, kedua kakak gw, kakak ipar, dan keponakan. Semuanya muat di Serena. Berhubung bokap gw senang menyetir (padahal usianya sudah lebih dari 70 tahun), gw pun mempersilahkan beliau untuk test drive. Tadinya gw pikir dia bakal kagok, karena kebiasaan menyetir manual dan mobil kecil. Lho, taunya doi cepet banget lancarnya.
Tadi gw bilang Serena ini sebenarnya bisa mengangkut sampai 8 orang, karena ada fitur unik di dalamnya. Tahu kan area laci/tempat kopi yang ada di antara pengemudi dan penumpang depan? Laci ini ternyata bisa diubah menjadi bagian bangku tengah yang mengisi di antara kedua kursi kapten di baris kedua! Untuk jelasnya di foto ini:
Laci pengemudi bisa diubah menjadi bagian bangku, dan didorong ke belakang, sehingga menjadi bangku “terusan” seperti di mobil2 keluarga lainnya. Jadinya baris kedua juga bisa menampung 3 orang! Jadi konfigurasinya dari depan bisa: 2 – 3 – 3 (total 8 orang).
Sesudah makan di restoran favorit bokap di Kelapa Gading, keluarga Manampiring pun pulang ke rumah. Sekali lagi, gw masih kagum dengan betapa ramahnya mobil ini untuk anggota keluarga yang sudah sepuh atau sulit berjalan. Menurut gw ini faktor yang sangat perlu dipertimbangkan jika calon pembeli memiliki keluarga besar.

Perhatikan ground clearance yang pendek, dengan body yang tinggi, membuat orang tua mudah keluar masuk
Kesimpulan
Nissan Serena baru ini menyenangkan, baik untuk yang nyetir, maupun yang disetirin. Untuk yang nyetir, menurut gw ukurannya pas di dalam kota yang macet. Pas untuk bermanuver di dalam jalan kecil dan parkiran sulit sekalipun. Mesin cukup bertenaga, dan performa di jalan tol juga oke.
Penumpang memang lebih dimanjakan lagi dari pengemudi. Kursi kapten di baris kedua yang nyaman, ruang kaki lega, sampai ramah dan mudah untuk yang anggota keluarga yang lanjut usia. Plus sunroof yang menambah fun keluarga, Nissan Serena ini memang cocok untuk om2 keren yang sudah berkeluarga dan sayang keluarga. Halah.
Tetapi Nissan Serena ini rasanya juga cocok untuk cowok2 single yang siap melamar. Bayangin kalo kamu ngapelin pacar dan siap mengangkut bokapnya, nyokapnya, kakaknya, eyangnya, dan doberman-nya untuk membantu mengawasi kamu selama pacaran. Pasti keluarga pacar langsung jatuh cinta dan memberi restu! Jadi selain menjadi tunggangan “om2 keren”, Nissan Serena juga membantu pencitraan “CALON om2 keren” bagi para cowok single. Sedaaaaap!!
Demikian review awam gw tentang Nissan Serena yang baru. Terima kasih Nissan untuk pinjamannya! Untuk pembaca yang tertarik dengan Serena ataupun mobil2 Nissan lainnya, bisa mengikuti akun Twitter @NissanID untuk informasi lebih lanjut!
🙂
Categories: Review
Widih… kalo Om yang review, jadi asik gini bacanya. Enggak bosen. Mauuu donng pinjem Serena nyaa…
Halo Om dan Tante… salam kenal yaaa……….. ^_^
Maksud gue buat Nyokap dan bokap lo Om, bukan Sampeyan….xoxoxoxoxoxoxo
Perasaanya gimana sih punya anak kayak Om Piring..???
*Eh salah Topik ya Gue…..??? 😕
nah yang kayak gini baru review…sampai ada selfie-selfiean segala 😀
hahahaa yg minjemin PR Agencynya siapa om ? kalau saya megangnya Nissan X-Trail & Juke soale 😛