Skip to content

Tentang Menulis Dan Cibiran Itu [Lanjutan]

Mau melanjutkan postingan yang sebelumnya ah…. Gw memperhatikan fenomena maraknya penulis-penulis baru yang lahir seiring dengan populernya media sosial, khususnya Twitter. Dari timeline yang gw ikuti, banyak yang sudah menerbitkan buku sendiri, baik itu perorangan, maupun secara kolaborasi. Kalau gw jalan-jalan ke toko buku, gw melihat beberapa buku dengan cover yang menunjukkan bahwa penulisnya berangkat dari Twitter (biasanya ada gambar burung. Burung Twitter ya, bukan burungnya penulis…) Pendapat gw pribadi soal fenomena ini? BAGUS BANGET. Bahwa semakin banyak penulis muda menerbitkan buku, dan banyak penerbit yang mau mendukung mereka, adalah hal yang sangat positif. Menulis terkait dengan kebiasaan membaca, dan yang satu mempengaruhi yang lain. Semakin bersemangat kegiatan menulis, seharusnya mendorong juga kebiasaan membaca. Dan sebaliknya. Apalagi gw pernah membaca bahwa kebiasaan bangsa Indonesia membaca buku masih sangat rendah. Jadi kalau ramainya Twitter menghasilkan penulis-penulis muda baru, bagi gw ini adalah hal yang menggembirakan. (Walaupun gw pribadi tidak menyukai buku yang isinya ‘plek ketiplek’ hanya copy paste dari Twitter. Mungkin gw old-fashioned, tetapi bagi gw sebuah ‘buku’ adalah medium untuk bertutur yang lebih panjang, elaborate, dan lebih dari sekedar kumpulan ‘kicauan 140 karakter’. But that’s just me). Yang bikin gw heran adalah adanya sikap sinis terhadap fenomena di atas. Gw inget sebelum akhirnya ‘Cinta Tidak Harus Mati’ terbit, gw sempet woro-woro di Twitter bahwa gw akan mengeluarkan buku. Walaupun banyak yang memberikan support, gw juga mendapatkan beberapa komentar sinis. “Ah, ternyata oom Piring gak beda dengan yang lain, ikut-ikutan bikin buku juga” adalah […]

Read More →

Maaak….Aku Jadi Penulis!

Jadi ceritanya, di bulan November 2012 ini, gw berhasil menerbitkan buku pertama gw. Emaaaak, aku jadi penulis beneran maaak! Bahwa buku ini berhasil brojol sebelum akhir tahun yang sudah deket, mempunyai makna penting bagi gw. Karena keinginan menulis buku sudah menjadi new year resolution (rencana tahun baru) selama…..4 tahun berturut2 aja! Dan jika buku ini tidak terbit, maka akan ada new year resolution yang sama untuk yang kelima kalinya. Setiap malam tahun baru, sejak 2008, gw selalu berkata pada diri sendiri: “Gw mau nulis buku!” Dan selama 4 tahun berturut2 juga, rencana tersebut gak pernah kejadian. 2 tahun lalu gw pernah sok menyepi, selama 4 hari liburan mencoba menulis. Toh setelah 30 halaman, mandeg. Penyebab gagalnya rencana menulis apalagi kalo bukan, basi sih, alasan waktu. Namanya juga punya pekerjaan full-time, ya susah banget nyari waktu buat nulis. Walaupun ini sebenernya separuh excuse, karena waktu untuk menulis yang tersedia toh habis terpakai untuk Twitter-an, baca buku, main game, atau ngerjain hal-hal lain. Menulis, bukanlah suatu passion baru buat gw. Sejak kecil dimanjakan dengan buku oleh ayah (tapi tidak mainan), gw sudah jadi kutubuku sejak SD. Gw bisa diem duduk anteng di rumah berjam-jam membaca buku2 Agatha Christie, Lima Sekawan, atau Trio Detektif-nya Alfred Hitchcock. Seiring dengan hobi membaca cerita, gw pun senang berimajinasi dan membuat cerita sendiri. Saat masih di kelas 4 SD, untuk tugas mengarang, gw sudah membuat cerita pendek yang menghabiskan kalau tidak salah 11 lembar buku tulis Aa (masih ada […]

Read More →

‘Wreck It Ralph’ – Surprisingly VERY Good!

(NO SPOILER, janji! :)) Menurut gw film ‘Wreck It Ralph’ kurang banget promosinya. Gw gak inget pernah liatnya trailernya. Terus gak heboh gitu. Dan kalo sekilas ngeliat posternya juga gak tergelitik untuk nonton. Kalo gw nggak niat ngecek trailernya di YouTube, mungkin gw beneran gak nonton. Waktu liat trailer di atas, yang bikin gw langsung pengen nonton adalah ketika ngeliat […]

Read More →

Laporan Survey LDR Nasional

Sesudah beberapa kali membuat beberapa #SurveyNewsplatter (Survey Jomblo, Survey Gebet, dll), gw menerima banyak request untuk membuat Survey LDR (Long Distance Relationship/Hubungan Asmara Jarak Jauh). Jujur, tadinya gw ragu. Pikir gw, emang banyak ya LDR di luar sana? Tetapi karena yang minta dibuatkan Survey LDR mulai banyak, dengan menggunakan nada memelas/mengancam, gw jadi tergugah dan tergerak (halah). Dan memang hasilnya mengejutkan. Survey dibuka Jumat tengah malam/Sabtu pagi. dan berakhir Minggu pagi ini, dan dalam tempo sesingkat itu, berhasil mendapatkan 1,504 responden! Tidak disangka, animo terhadap dunia per-LDR-an begitu tinggi. Jadi, mari kita lihat hasilnya. Status LDR Responden Tampaknya survey ini memang menarik para LDR-ians (sebutan mesra untuk mereka yang sedang LDR… sumbangan @distyjulian). 44% responden pernah menjalani LDR, dan 42.4% sedang menjalani LDR. Dalam survey ini, mereka yang “pernah” menjalani LDR mendapatkan set pertanyaan yang berbeda dari mereka yang “sedang” menjalani LDR. Pengalaman Mereka Yang PERNAH Menjalani LDR Berapa lamakah hubungan LDR yang terakhir? Durasi LDR paling umum adalah kurang dari 6 bulan sampai 3 tahun (sekitar 85%), tersebar cukup merata antara yang short-term (kurang dari 6 bulan), 6-bulan – 1 tahun, dan 1 – 3 tahun. Bahkan 15% menjalani LDR lebih dari 3 tahun! Bagaimana nasib LDR kamu yang terakhir? Di sini temuan agak memprihatinkan. Hampir 63% hubungan LDR yang terakhir berakhir saat masih berhubungan LDR. Fakta ini walaupun pahit, adalah temuan yang mengejutkan gw (gw sudah expect banyak hubungan LDR yang tumbang, tapi tidak setinggi itu). Sementara itu […]

Read More →

Review Awam Samsung Galaxy Note 2

Mau review gadget lagi aah. Kali ini Samsung Galaxy Note 2 yang sudah gw pake 2 minggu lebih. Seperti review2 yg dulu, gw ingetin lagi kalo ini cuma review awam. Artinya ini hanya review dari pengguna biasa. Akan banyak detail teknis yang terlewat, jadi kalo yang mau serius, harus cek review profesional. Tenang, nanti gw kasih linknya. Dan karena ini […]

Read More →

Tentang Infotainmen dan “Mata Uang Sosial”

Salah satu kebiasaan setiap pagi, setelah bangun tidur dan pipis kira-kira 300 ml, adalah sarapan sambil nonton tipi. Dulu-dulu gw sering nonton berita. Tetapi karena makin lama berita tentang Indonesia seringan bikin stres, akhirnya gw pindah ke program infotainmen. Tentunya gw nonton sambil ngetwit ya. Walhasil, beberapa kali gw terima mentionan seperti ini: “Kok Om Piring tontonannya infotainmen?” Lho, emang kenapa? Kesannya hina begitu… emang salah ya? Tapi gw jadi mikir juga sih, kenapa acara infotainmen cukup ‘laku’ ya. Sebenernya fenomena gosip, baik itu ngegosipin orang di sekitar kita, maupun artis, sudah dicoba dibahas oleh dunia sains. Menurut evolutionary psychology, kebiasaan bergosip adalah kebiasaan purba yang sudah dilakukan nenek moyang kita sejak puluhan ribu tahun lalu. Dahulu bergosip memiliki manfaat penting untuk spesies manusia yang cenderung makhluk komunal (berkelompok), karena dengan bergosip kita saling memberi-tahu siapa yang jahat, yang malas, yang tukang mencuri, dan pemilik kebiasaan jelek lain yang bisa merugikan kelangsungan hidup kelompok. Gosip juga bisa menjadi mekanisme untuk membuat si manusia purba mengurungkan niat (deterrence) melakukan hal-hal yang egoisdan merugikan orang lain. “Gw pengen sih mencuri pisangnya tetangga, tapi kalo ketauan gw bakal diomongin sebagai maling, males banget…” Konon, mekanisme gosip yang dilakukan selama puluhan ribuan tahun ini akhirnya menjadi “software” di otak manusia yang susah dihilangkan, walaupun kita sekarang sudah hidup di era internet, smartphone, dan Instagram. Dan karenanya, kebiasaan itu tetap hidup sampai sekarang – bahkan mungkin menemukan medium baru dengan acara infotainment, BBM, dan social […]

Read More →

The Laughing Phoenix On Beauty

I want to talk about beauty It may seem a subject that has been talked about for too long, and too much But mankind never gets tired of beauty, ever since the dawn of civilization Ancient Greeks say it can launch a thousand ships Scientists say it advertise genetic quality Poet says it is God’s handwriting Economists say it has a price (not a too remote idea if you consider rich men’s wives, girlfriends, and mistresses!) Comedian says beauty is in the eye of the beer holder Photoshop operators say beauty is digital trick Now, I am not Greek (if you took out the ‘r’, that’s more like it!), nor I am a scientist, a poet, or economist. I can’t operate Photoshop But here’s what I can say about Beauty It is The Eyes that penetrate your defenses, make you feel feel naked behind steel armor It is The Voice that makes your soul tremble and jump in joy at the same time It is The Smile so glorious it gives you sleepless nights It is The Touch that sends electric currents from your skin all the way to the Central Nervous System It is The Face of The Goddess, where all truth and faith radiate from Beauty is what makes you forget all the other ugliness we call ‘reality’ Beauty is what makes a coward out of brave men, and a hero out of coward men But most exquisite […]

Read More →

Tentang “Meremehkan”

Akhirnya Pilkada DKI selesai sudah. Hari pemilihan bagi gw terasa seru. Bagaikan perang besar Bharatayudha, dua kelompok besar yang sama kuatnya (minimal menurut survey Tempo) bertarung. Dan sampai saat ini, hasilnya pun terasa mengejutkan. Pasangan challenger Jokowi-Ahok menang atas incumbent Foke-Nara, walaupun tidak terlalu jauh. Gw gak bakal menganalisa penyebab kalah-menang. Toh dalam hitungan detik ketika Quick Count mulai berjalan, ratusan analisa mengalir dengan derasnya di berbagai media. Dari yang becandaan (“Ahok menang soalnya kiyut!”), sampai yang serius (“Gara-gara swing voters di menit terakhir mendukung Jokowi. Ngomong-ngomong, swing voters itu apa?”). Gw lebih tertarik dengan fenomena di antara banyak orang. termasuk gw sendiri, yaitu “meremehkan”. Waktu putaran pertama, gw jujur sudah agak pasrah bahwa Foke akan menang lagi. Kenapa tidak? Doi adalah incumbent, sehingga namanya jauh lebih dikenal. Doi juga punya budget yang kencang (yang sayangnya disalurkan dalam bentuk lagu + videoklip terkutuk “Fokelah kalau begitu”. Eh, mungkin itu penyebab kalah ya?) Tapi di balik sikap “pasrah” ini, justru tersembunyi sikap meremehkan. Gw meremehkan begitu banyak orang yang menginginkan perubahan. Dan hasilnya: Foke gagal menang satu putaran. Foke kaget. Dan gw pun ikutan kaget. Jokowi-Ahok mampu mengalahkan Foke-Nara, dan pilkada harus lanjut ke putaran kedua. (ada satu kaget “kecil” gw yang lain, yaitu bahwa pasangan Faisal-Biem dengan dana iklan/promosi yang begitu minim, bisa mengalahkan pasangan Alex-Nono yang gencar beriklan. Tapi ini topik lain lagi) Menjelang putaran kedua, mendadak berhembus kencang isu SARA. Terdengar himbauan agar jangan memilih pemimpin yang non-Muslim, atau […]

Read More →

Hasil Survey Pilkada DKI 2012! [UPDATED]

Whew, satu lagi #SurveyNewsplatter selesai! Ini adalah survey TERCEPAT yg pernah gw bikin, dari pembuatan pertanyaan, pengumpulan data, sampai publikasi hasil 😀 Tercatat 1,101 respon masuk selama masa survey pukul 21.00 – 22.30 OK, tanpa basa-basi lagi: Nonton Debat Malam ini (16 September 2012) Atau Tidak? 73% responden mengaku menyaksikan debat Cagub malam ini di MetroTV Siapa yang tampil lebih […]

Read More →